Tuesday, September 11, 2012

Wisata kuliner di salah satu kota di negeri pasta, Bologna

berbagai macam kue cantik sebagai dolchi /dessert di bologna
Alhamdulillah liburan musim panas kali ini menuju Italia, sudah kami rencanakan jauh hari bersama tetangga. Selama 5 hari kami mengunjungi itali dari kota ke kota ala backpackers, tiba di Pisa, kemudian menuju Roma dengan kereta dan juga Florence. Hari terakhir kami berkeliling di Bologna, salah satu kota di italia yang cukup terkenal dengan dunia kulinari. Spaghetti bolognese adalah salah satu menu yang sudah sering kita dengar dan berasal dari sana. 


Sayangnya kami tidak bisa menyantap hidangan ini di sembarang restaurant italia, karena sudah dipastikan haram, mengandung daging babi. Ada pun restaurant Italia halal di Bologna bernama trealfieri, kami ketahui dari hasil browsing di internet. Restaurant ini konon dimiliki oleh orang Italia yang masuk Islam. Dia memasak masakan Italia tanpa menghilangkan originalitas rasa tapi sesuai dengan aturan Islam. Akan tetapi kami tidak berjodoh dengan restaurant ini (tutup atau memang tidak ada?). Mungkin salah kami juga, mencarinya pas di hari minggu, biasanya tidak semua toko-toko buka di hari tersebut. Kami mencari alamatnya sesuai dengan yang disebutkan di internet tapi di alamat tersebut tidak ada tanda-tanda restaurant, plang pun tidak ada, membuat kami tambah ragu akan keberadaan restaurant italia halal ini.


Karena sudah lelah berjalan dan juga sudah hampir lewat jam makan siang. Kami akhirnya mendarat disebuah resto bar chichibo. Untungnya pelayannya bisa berbahasa inggris. Kami pun memesan menu pasta tagliatelle dengan jamur, dengan tambahan syarat, tidak pakai bahan hewani dan juga alkohol. 

Tagliatelle adalah sejenis pasta, mirip mie yg lebar. Kali ini dimasak sederhana hanya dengan minyak olive, dan tumisan jamur porcino/porcini serta taburan daun petersilie, kemudian diberi taburan parmesan sesuai selera. Rasanya enak, karena tagliatellenya terasa segar dimasak al dente (lembut tapi masih kenyal). Selain itu jamurnya... uenak tenan... berasa seperti daging, lembut tanpa rasa langu, bumbu pun menyerap sempurna.

Berdasarkan pengalaman kami selama di Italia, memang tidak mudah mencari makanan halal di sana. Di setiap restaurant, tidak ditemukan pembagian menu yang secara jelas dan khusus memisahkan menu vegetaris hingga kami harus benar-benar hati-hati dalam memilih makanan. Satu-satunya tempat makanan yang memiliki menu vegetaris ada di self service resto yang kami jumpai di dekat kota. Jenis resto ini layaknya seperti kantin, harganya lebih murah ketimbang yang dilayani dengan pelayan dan tak ada table charge. Kita mengambil sendiri makanan yang kita inginkan yang sudah tersedia di atas piring, dihangatkan sendiri dengan mikrowave oven atau juga dibumbui sendiri (merica, garam) yang tersedia setelah kita membayarnya lewat kassa. 


Kali ini tentu saja kami memesan menu vegetaris lengkap yang terdiri atas pasta penne dengan bumbu minyak olive dan jamur, kukus/rebus artichoke  (Cynara cardunculus), paprika isi pangggang, dan omelet telur. Meski perlu tambahan sedikit merica dan garam, rasanya lumayan enak ketika perut kami kelaparan.


Setelah berkeliling di kota ini, kami menjumpai dua warung halal. Sayangnya bukan italia, melainkan kebab. Salah satu yang kami coba adalah warung kebab yang bernama punjabi 3. Mungkin orang india pemiliknya, tapi yang jelas mereka punya sertifikasi halal. Jadilah menu makan malam kami kebab.

3 comments:

  1. kl lg di negeri org yg minoritas muslimnya agak2 susah utk dpt tempat makan yg halal ya mbak..

    ReplyDelete
  2. Bener banget. Harus diteliti dulu sebelum makan bahannya apa saja. Atau rajin nanya ke pramusajinya...:)

    ReplyDelete
  3. Wah tinggal di negeri orang ya mba... asik dunk.. tapi nyari makanan halal susah juga ya mba..:)

    q tunggu posting selanjutnya..

    ReplyDelete

matched content: