Monday, March 9, 2015

Rebo Nyunda

Apa sih rebo nyunda? Yaitu kebijakan Pemda Kota Bandung untuk berbahasa sunda setiap hari rabu untuk masyarakat bandung dalam rangka menjaga bahasa yang sudah jarang digunakan, terutama anak-anak jaman sekarang. 

Tak hanya itu saja, setiap hari rabu, anak-anak yang bersekolah di sekolah negeri, pegawai negeri sipil dan beberapa perusahaan swasta dihimbau menggunakan atasan kebaya dan bawahan batik untuk wanita, sedangkan pria menggunakan baju hitam dan celana komprang hitam yang dinamakan baju pangsi serta iket (kain batik) yang dipasang dikepala.

Nah, karena saya dan teman-teman akan mengadakan pertemuan di hari Rabu, maka kami sepakat untuk makan siang bersama di salah satu restoran sunda di Bandung serta berbahasa sunda, hanya kami tidak menggunakan kebaya saja, maklum belum terbiasa menggunakan angkutan umum berkebaya. Dua jempol deh untuk karyawan dan ibu guru yang ke tempat kerja menggunakan kebaya lengkap dengan selop berhak tinggi. 

Menu yang kami pesan tentu saja beragam. Maksudnya supaya bisa saling mencicipi satu dengan yang lain. Hidangan seperti ini nii yang bingung milihnya. Hanya melihatnya saja sudah menerbitkan air liur, ya.

pilhan teman makan nasi
aneka lauk pauk 



Demi tetap menjaga FC, salah satu makanan yang saya pesan karedok, sepertinya banyak sekali penggemar makanan mentah yang sehat ini, karena karedoknya tiba di meja ketika penghujung makan kami, alias telat. Karedok atau salad sunda ini terdiri dari kacang panjang, toge, daun kemangi, terong bundar, timun yang di ulek kasar dengan sambal kacang. Setelah tercampur rata, atasnya di taburi bawang goreng dan kerupuk, nyaam.
saladnya orang sunda
Karedok
Selain karedok saya juga memesan pepes tahu, tumis daun pepaya, kentang mustopa, dan tempe goreng tepung. Dan tak lupa aneka sambal dan lalap.
Sambal pedas
Aneka sambal


Tapi menurut saya dari semua sambal yang ada, saya lebih menyukai sambal mangga. Bahan sambal ini sama dengan membuat rujak cuka, hanya saja ditambahkan mangga mengkal yang sedikit asam. Cocok sekali di makan dengan lauk apapun, karena rasa asam, pedas, manis dan asinnya melebur jadi satu di lidah, enak dan segar sekali.
nikmatnya sambal mangga
sambal mangga yang rasanya juara

Yang ini ikan asin balado, ikan asin kecil yang di goreng kering dan dibumbui balado pedas. Bisa habis nasi sebakul kalau makan dengan ikan asin ini.

ikan asin bumbu merah
balado ikan asin

Yang menjadi ciri khas dan unik dan banyak dicari di restoran Sunda ini adalah jengkol crispy. Karena selain garing dan renyah, jengkol ini juga kaya dengan bumbu. Penampakannya sih, jengkol di potong-potong kecil dan digoreng garing kemudian di bumbuin. Karena garing dan renyah, jengkol ini jadi seperti kentang mustopa, dengan rasa berbeda tentunya, karena yang satu rasa kentang dan yang satu rasa jengkol hehe.

Untuk minumannya saya memesan es cincau hijau. Cincau yang terbuat dari daun cincau ini ditambahkan sirup berwarna merah jambu, es batu dan santan, konon katanya cincau ini berkhasiat untuk meredakan panas dalam. Sangat cocok di minum di siang hari atau saat udara sedang panas.

segarnya cincau
Cincau Hijau
Oiya, restoran ini tidak menyediakan piring ya, jadi kita makan hanya dialasi oleh daun pisang saja. Berasa jaman dulu dikampung nenek saya, kalau makan di sawah, hanya beralaskan daun pisang saja.
makan tanpa piring
makannya tidak pakai piring
Buat yang mampir ke Bandung, tidak ada salahnya mencoba masakan Sunda di restoran ini. Terutama sambal mangga dan jengkol crispynya, walaupun masih banyak juga sih menu lain yang patut dicoba, seperti nasi kohkol, yaitu nasi yang dimasukan kedalam bambu lengkap dengan lauk pauknya. Restoran ini ada di jalan citarum, pojokan, depan pusdai jabar dan tidak jauh dari gedung sate, tidak susah kok mencarinya. Mangga silahkan dicicipi...ya..

5 comments:

  1. ngileeerrr... slrpp... kuliner di bandung emang pasti ada aja yang baru yah.. jempol juga buat ibu2 yang pakai kostum nyunda hehehe... teh intan pakai juga gak? hehehe

    ReplyDelete
  2. Kalau boleh tau, apa nama restorannya?

    Ikut kirim salam buat Lia cantik..kumaha damang neng? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumsalam teh ellies... alhamdulillah sae... meni sono, tiasa pendak didieu

      Delete
  3. Li, hebat ya ibu2 itu... berkebaya plus kerudung yg mayan rumit... kebayang ya dandannya jam berapa, hehe... aq sih bawa diri juga susah... gimana pake kebaya haha...
    Teh Ellies, nama restonya alas daun teh... silahkan kalo ke bandung dicobain, deket sama pusdai jadi mudah nyarinya...

    ReplyDelete
  4. Hi..Imoet..hatur nuhun infonya yaa..dicatat baik baik..biar pas ke Bandung bias melipir kesana.. salam kenal yaa

    ReplyDelete

matched content: