Monday, April 27, 2015

Memanfatkan Madu di Dapur Kita

Khasiat madu hutan
Madu hutan di Jerman
Di rumah, atau lebih tepatnya di dapur kami, madu menempati peranan penting. Ia selalu ada di lemari. Madu merupakan bahan alami, sedikit mengandung bahan berbahaya, dan kaya akan zat ynag dibuthkan tubuh. Fungsinya tak hanya sebagai pemanis pengganti gula, namun juga bermanfaat untuk kesehatan kita.

Madu juga merupakan bahan makanan favorit di Jerman. Untuk mencukupi kebutuhan, lebih dari setengah madu yang dijual di toko-toko harus diimpor. Kalau masuk ke supermarket, kita bisa memilih aneka macam madu.

Kalau dulu, saya hanya tahu madu saja. Di sini madunya bermacam-macam: ada madu bunga, madu akasia, ada madu bunga apel, madu hutan, dan masih banyak lagi.

Dari sebuah situs ilmu pengetahuan, saya baru mengetahui bahwa berbeda dengan madu lainnya yang dihisap lebah dari nektar bunga-bunga, madu hutan dihasilkan dari tetesan madu. Yang merupakan hasil sekresi dari serangga tertentu, seperti kutu daun. 

Lebah madu kemudian mengambil sekresi manis ini. Madu hutan memiliki kadar mineral dan enzym tinggi. Madu yang dihasilkan dari pohon cemara misalnya, mengandung minyak atsiri dan bagus untuk mereka yang menderita sakit bronkhitis.

Di dapur, madu juga berguna dalam makanan dan minuman. Untuk minuman, dia bisa jadi pengganti gula. Kadang jika badang kurang fit, dan merasa lemas karena kurang gula, saya meminum air putih ditambah setengah sendok teh madu. 

Dibandingkan dengan gula pasir, madu memiliki beberapa kelebihan. Saya sarikan dari sebuah situs berbahasa Jerman, toplife. Antara lain:

1. Madu memiliki rasa enak (buat yang doyan, ya. hehehe)
2. Madu lebih mudah dicerna oleh saluran pencernaan kita
3. Madu mengandung gula buah. Jenis gula ini tidak membuat kita mudah lapar
4. Madu memiliki kadar kalori 20 persen lebih rendah dibanding gula biasa. Selain itu, madu terasa lebih manis, sehingga penggunaannya bisa dikurangi
5. madu merupakan satu-satunya pemanis yang tidak kehilangan bahan bermanfaat ketika diproses. Pemanis lain seperti sirup maple, melasse, sirup gula bit, dipanaskan dengan suhu relatif tinggi. Sedangkan madu biasanya dihangatkan pada suhu tidak lebih dari 40°C.
6. Selain mengandung pemanis, madu juga mengandung zat bermanfaat lainnya, seperti vitamin, enzym, mineral, dan asam
7. Menurut sebuah penelitian, madu tidak memicu karies di gigi. Bahkan kadar enzym glucoseoxidase dalam madu alami, bisa menghambat pertumbuhan bakteri karies. 

Dalam masakan, madu dapat dicampur dalam makanan hangat  mau pun makanan dingin. Dalam makanan hangat, madu dicampur sebagai bahan campuran kue, sup, saus, dan puding.  Pada masakan dingin, ia bisa dicampur dengan marinade bumbu atau salad dressing. Roti bakar madu, pisang goreng madu, hmmm, enak juga,

Akan tetapi, tidak semua bahan makanan bisa dicampur dengan madu. Tepung murni dari kentang, jagung, dan tepung beras tidak cocok dicampur madu. Saus yang dibuat dengan campuran tepung ini dengan madu, tidak bisa mengental. Madu tidak bisa dijadikan karamel, sebab ia akan cepat hangus, dan warnanya sangat coklat. Kacang-kacangan juga akan cepat hangus jika digongseng dengan madu. 

Kalau madu dijadikan pengganti gula untuk membuat kue, seberapa ukuran yang pas? Perlu diingat bahwa madu juga mengandung cairan. Jika mengganti gulan dnegan madu, sebaiknya ukuran cairan yang dimasukkan dalam kue dikurangi seperlimanya. Jika dalam resep, tertulis 100 ml air, maka gunakan 80 ml saja. 

Madu lebih manis dari gula. Jika dalam resep tertulis 100 gram gula, gunakan sekitar 75 gram madu. Saat dipanggang, kue berbahan madu akan lebih cepat coklat warnanya. Gunakan temperatur lebih rendah dan waktu pemanggangan lebih lama. Sebuah situs juga mengatakan, bahwa jika menggunakan madu, porsi baking powder juga ditambah sedikit. 


Cara Menyimpan Madu

Bila disimpan dengan baik, madu akan tahan sangat lama. Akan tetapi, sebagai konsumen, tentu kita lebih suka madu yang lebih baru. Produsen madu biasanya membatasi pemakaian madu selama dua tahun. 

Kesalahan dalam menyimpan madu dapat menurunkan kualitasnya. Enzym dalam madu sangat peka terhadap cahaya dan panas. Itulah mengapa, madu sebaiknya disimpan pada suhu kamar antara 18 ° - 21°C, di tempat yang gelap. 

Jika disimpan dalam waktu lama, akan terbentuk kristal-kristak di permukaan atau pinggiran botol penyimpan. Ini adalah proses wajar. Madu masih bisa digunakan. Masukkan saja botolnya ke dalam air hangat, maka kristal madu akan kembali mencair. 

15 comments:

  1. kangeeeennn sama madu GELLER di Elisen mb iraa.. *_*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Langganannya Ima ama Lia juga tuh, ya...

      Delete
  2. Madu manfaatnya banyak banger. Apalagi nomer 3,tidal biking lapar. Eh, madu juga bisa dicampur dalam sup, Baru tahu
    Aku suka biking esm klo musim pan as gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dicampur sup sebagai pengganti gula.Kadang aku bikin sambel taktambahin madu dikit. hehe

      Delete
  3. Kalau di Indonesia, madu yang macem-macem gitu paling di supermarket yang banyak produk impornya. Kalau supermarket biasa madunya ya gitu-gitu aja. Dan madu tuh mahal ya hihihi XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehhehe, iyah... Kalau madu murah malah dicurigai madu oplosan, ya Una..

      Delete
  4. Kalo pisang goreng madu aku belum pernah coba. Yang sering pisang bakar madu.

    Diantara madu-madu bunga, madu kelengkeng paling enak menurutku. Manisnya beda :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaaaa... jadi penasaran ama madu kelengkeng. Kalau di sini, berhubung madu2 khusus mahal, aku suka beli yang ukuran sampel. Biar bisa mencicipi rasanya...

      Delete
  5. Oala ada juga ya madu akasia dan bunga apel. Baru tau :D
    Selama ini selalu madu hutan yang aku makan hehe

    ReplyDelete
  6. yg enak diindo madu rambutan atau lengkeng.... yg madu hutan pait hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh, madu rambutan ada juga ternyata, yah?

      Delete
  7. eh ya mbak ira, anakku kan ga doyan susu tuh, jadinya aku suka kasih air campuran madu, tp kok kayake madu + air itu malah bikin tenggorokan serak ya? soale aku nyobain sendiri terjebul ya hooh, bikin pengen batuk. Apa caraku yang salah ya?

    ReplyDelete

matched content: