Wednesday, April 8, 2015

Oleh-Oleh Cerita dari Malang


Cerita kali ini kita ke Jawa Timur ya, kita main-main ke Malang yaa. Perjalanan dari Yogyakarta kurang lebih 8 jam ditempuh dengan kereta api. Berwisata kuliner ke Malang, yang paling bikin laper adalah Bakso Presidentnya. Pernah diceritakan di blog ini juga, menikmati bakso malang di Malang yang unik karena selalu ada jerohan (baca : paru sapi). Saat kita berwisata kuliner dimana pun yang menjadi prioritas adalah tempat menginap dan kendaraan. Bepergian di kota orang, butuh banyak membaca dari banyak cerita orang untuk bisa tahu ancer-ancer atau apa saja yang ingin kita kunjungi di kota tersebut.


Menentukan tempat menginap di kota Malang, merencanakan bepergian menguntungkan kita bisa memesan jauh-jauh hari melalui situs online agoda. Kali ini pilihan kita menginap di hotel Ibis Style Malang. Kali ini kita bepergian dengan jalur darat sehingga lebih capek daripada jalur udara, maka prioritas kami dalam memilih hotel adalah kenyamanan untuk istirahat.


Malang termasuk kota yang sejuk dingin karena dikepung oleh banyak gunung dan pegunungan. Bahkan dari kamar kami, bisa melihat gunung di sisi kanan dan kiri. Dan seperti biasa kalau menginap di hotel, tempat tujuan setelah memasukkan barang ke kamar adalah mencari toko terdekat untuk membeli minuman dan snack. Hotel yang berkonsep simple menyediakan kebutuhan wisatawan untuk tidur, mandi dan rapi-rapi. Mereka lebih mengutamakan kenyamanan tidur dan mandi, daripada interior hotelnya. Yang menarik adalah prosedur keamanan saat bencana yang berkonsep minimalis tapi jelas.


Alhamdulillah kita bisa beristirahat dan menyantap menu sarapan di hotel dengan standar senyaman di rumah sendiri. Menikmati makan pagi di beberapa hotel di luar kota, biasanya menyajikan masakan yang khas dari kota tersebut. Misal di Pekalongan ada nasi megono atau supnya diganti soto tauco. Di Malang ini yang khas harusnya rawon, tapi kami cari-cari nggak ketemu. Akhirnya menikmati sarapan pagi standar sarapan hotel, seperti : nasi goreng, sosis, omlette, sedikit sayuran dan ayam masak kecap yang unik rasanya seperti dibarbekyu.


Setelah beristirahat, kita memulai perjalanan kuliner kita di Malang. Malam hari setelah datang, kita makan malam di bakso President yang dekat banget dengan hotel tempat kami menginap tapi argo taksi di Malang sekali jalan 30ribu rupiah, hehehehehe. Hari berikutnya kami menyewa mobil untuk bisa berkeliling kota Malang. Menyewa avanza 12 jam masih tergolong murah 350ribu udah sekaligus bensin dan disopiri sendiri.


Yeaaayyy,,, mumpung di Jawa Timur keingetttt oleh-oleh enak khas Surabaya, yaitu Almond Crispy. Almond Crispy ini merupakan camilan khas Surabaya dengan 3 varian rasa yang memadukan kacang almond dan keju di setiap lembaran tipisnya membuat ketagihan. Saat dibuka rasa renyah manisnya langsung bisa dinikmati dan bercampur dengan rasa gurih almond dan keju yang enak. Jamin ketagihan! Cara mem-packing almond crispy ini dikedapkan di plastik sehingga terjaga kerenyahannya. Tapi ketika sudah dibuka, segera dihabiskan ya.. kalau tidak, akan melempem lebih cepat *masih juga enak lhooo..



Kuliner di Malang kali ini kita ke rawon ngguling di dekat stasiun Malang Kota. Nyaamm banget menikmati daging rawon yang besar-besar dan sambel trasi khasnya yang berpadu segar dengan kuah rawon yang gurih. Untuk lauk-lauknya, nyusss banget parunya yang sampai bungkus untuk dicemil di hotel. Menuliskan kembali cerita ini, membuat saya menelan ludah. hihihihihi.. Selamat berkulineran yaa semuaaa...

2 comments:

  1. Malang kota kenangan sama so doi,hehehe. Almond krispinya enak jadi teman baca buku

    ReplyDelete
  2. Almond crispy.... itu enak banget mba ima :)))

    ReplyDelete

matched content: