Wednesday, July 29, 2015

Tahu kupat Purworejo

Ketupat, opor ayam, sambel goreng krecek, rendang, ace cabe dan kerupuk merupakan menu wajib saat lebaran di keluarga kami. Sajian yang selalu terhidang di meja makan saat lebaran haji maupun lebaran idul fitri. Rasanya tak terasa lebaran kalau salah satu menu di atas tak terhidang. Dan anehnya kami pun merasa tak bosan dengan menu di atas, malahan sepertinya menunggu-nunggu.

Tahun ini saya kebagian berlebaran dirumah keluarga suami di Purworejo. Salah satu kota kecil yang tenang di jawa tengah. Menu di saat lebaran pun hampir sama, hanya minus ace cabe saja. Ketupat yang di buat jumlahnya pun hampir sama, 80 buah. Hanya biasanya ibu mertua memesan ketupat kepada salah satu temannya. Tidak seperti mama saya yang harus membuat sendiri.  

Sebelum berangkat sholat idul fitri, biasanya kami sarapan porsi kecil, yakni hanya gorengan dan kue-kue saja ditemani segelas teh jawa yang nasgitel, panas legi kentel.
Sepulang dari sholat idul fitri, biasanya kami bersalam-salaman bermaaf-maafan dan bagi-bagi hadiah untuk anak-anak yang berpuasa penuh 1 bulan. Kemudian makan besar di mulai. Siangnya barulah berkeliling ke sanak saudara untuk bersilaturahmi. Atau karena ibu mertua termasuk yang di tuakan, sanak saudaralah yang datang silih berganti.

Karena kesibukan menerima tamu dan berkeliling mengunjungi sanak saudara dan tidak sempat masak, seharian menu yang di sajikan saat hari pertama lebaran sama, ketupat dan opor saja. Keesokan harinya barulah menu lain yang biasa disajikan, tahu kupat khas Purworejo, tahu kupat berkuah manis dengan sedikit campuran kacang.  Sewaktu tinggal di Aachen dulu, saya pernah membuat tahu kupat ini, eh bukan kupat, lontong, tapi karena kurang berbahan lokal, jadi rasanya tidak seenak tahu kupat yang saya makan di purworejo.

Tahu Kupat Purworejo


Hari kedua lebaran pun masih menu ketupat, hanya saja dengan sajian berbeda. Salah satu alasan ibu mertua memesan ketupat berlebih, untuk menu esok harinya yang berbahan sama, ketupat. Kupat tahu atau tahu kupat bisa di jumpai di beberapa daerah di Indonesia, yang membedakan rasa dari kuahnya saja. Seperti kupat tahu singaparna dari tasikmalaya. Berbahan baku, ketupat bukan lontong ya, tahu putih goreng, tauge di rebus, dan di siram bumbu kacang yang kental.

Yang menjadi khas kupat tahu atau tahu kupat dari purworejo ini yakni kuahnya, karena memakai kecap lokal yang pembuatannya secara tradisional. Ini yang akan sulit di tiru jika membuat di tempat lain.  Karena rasa tak pernah bohong, hehe… seperti kutipan salah satu iklan di tv.
Resep tahu kupat yang enak ini saya dapat dan saya liat langsung pembuatannya, dan berperan sebagai asisten sang ahli, bulik ade bungsunya ibu mertua. Makasih ya bulik resepnya….
Karena beberapa bahan masih di kira-kira jadi rasanya tetep harus di icip-icip ya…

Resep Tahu Kupat Purworejo:
 Bahan:
10 bh tahu putih, goreng setengah matang
200 gr taoge                     
Ketupat secukupnya
Bahan Kuahnya:
3-4 buah cabe rawit besar, atau sesuai selera
2 siung bawang putih
1 sdm gula merah
1 sdt gula putih
100 gram kacang tanah goreng, haluskan
2 sdm kecap manis khas Purworejo atau kecap manis biasa
2 biji asam jawa
250 ml air atau secukupnya
1 sdt garam
Pelengkap:
seledri, iris halus
goreng bawang merah
kerupuk udang
Cara Membuat:
1. Didihkan air, Masukan asam jawa, gula merah, garam dan gula putih. Matikan api setelah gula dan asam larut, dinginkan.

2. Haluskan kacang tanah goreng, bawang putih dan cabe rawit, siram kuah.
3. Cara menyajikannya, tata dalam piring, potongan ketupat, tahu goreng, taoge, daun seledri dan bawang merah goreng, siramkan kuahnya, tambahkan kecap manis khas purworejo.
4. Tambahkan kerupuk, Siap dihidangkan.

No comments:

Post a Comment

matched content: