Tuesday, October 27, 2015

Bekal Bento di Damyang

Damyang di juluki sebagai kota bambu yang berada di korea selatan. Dijuluki kota bambu karena memang seluruh kawasan ini dahulunya di penuhi oleh pohon bambu. Saat ini pun hutan-hutan bambu masih banyak, hanya di beberapa tempat saja yang penataannya di atur oleh pemerintah setempat, juga hal-hal yang berkaitan dengan bambu lebih lengkap. Pemerintahnya sangatlah menjunjung tinggi warisan budaya, pun tak menolak datangnya penemuan baru yang lebih modern. Hebatnya, pemerintah setempat bisa menjembatani keduanya, jadi kita masih bisa merasakan sisi warisan terdahulu dan penemuan modern. Kota Damyang terletak di provinsi Jeollanam. 

salah satu hutan bambu di damyang
Membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Damyang dari kota Gwangju tempat kami menginap menggunakan bus. Kami menginap di Gwangju karena di Damyang hanya ada 1 hotel dan itu sudah sangat penuh.

gerbang masuk World Bamboo Congress
Saya, suami dan tim sangat bersyukur bisa di undang datang dan berpartisipasi di acara World Bamboo congress kali ini. Biasanya di acara 4 tahunan ini, pak Awi datang sebagai pembicara dan peserta saja, tapi kali ini di berikan kesempatan untuk membangun dome dari bambu dan pavilion Indonesia.
Bamboo Dome
Pavilion Indonesia yg selalu ramai di kunjungi
Hari kedua, saya membawa bekal sendiri, karena khawatir susah mendapatkan makanan halal seperti hari pertama. 

Sore harinya arah menuju pulang ke penginapan, kami mampir di daiso, toko yang menjual pekakas rumah tangga dan alat-alat bento tentunya. Di sana saya berencana membeli kotak makanan, supaya saya bisa membuat bento bekal makan siang untuk besok, sedikit alasan untuk menambah koleksi, hehe….



Setelah membeli kotak makanannya, saya membeli nasi matang, tomat ceri dan nori berbumbu dengan biji wijen di supermarket yang ada di lantai bawah penginapan.
Esok harinya, saya hanya tinggal memanaskan nasi di microwave, mencampurnya dengan nori yang berbumbu. Tinggal menambahkan tomat ceri sebagai penyegar dan ikan asin balado pedas yang saya bawa dari bandung, jadi deh bekal makan siang yang enak dan halal.
bekal makan siang 
Ternyata pihak panitia menyediakan makan siang untuk kami, hiks… terbayang bekal makan siangku di makan malam hari. Tempatnya bagus dan besar, sayangnya saya hanya bisa makan buah-buahannya dan saladnya saja. Karena nasinya tercampur dengan sosis dan daging seperti rolade berbentuk kotak. Yihaa bekal makan siang saya bisa di makan berdua dengan seorang teman.
Nasi Box versi non halal
Di tempat terpisah, suami saya mendapatkan nasi kotak yang vegetarian, mungkin karena banyaknya orang india vegetarian, muslim dari Indonesia Malaysia dan Negara lainnya.
Nasi Box Versi Vegetarian
Sore harinya, saat mata mulai mengantuk, saya mengajak seorang kawan untuk berjalan-jalan mengililingi area pameran yang berada di gedung sebelah dan area luar.
Deretan penjual jajanan menjajakan makanan yang sangat menggiurkan, tapi lagi-lagi kami harus pintar memilih. Teman saya mengajak membeli tteokbukki yang super pedas dan polosan. Karena ada juga beberapa penjual yang menambahkan tteokbukki dengan seafood dan sosis.
Inilah semangkuk Tteokbukki pengusir kantuk sore ini.





4 comments:

  1. Wah serunya bisa ke Korea ^^ Isi bentonya maksimal banget nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mbak jalan-jalan korea, kalo di seoul pilhan makanan banyak, sayangnya saya di damyang kota kecamatan, susah cari makan hehe...

      Delete
  2. wah bekal2nya menggiurkan teh...

    ReplyDelete

matched content: