Tuesday, October 27, 2015

Bibimbap di stasiun DongSeoul

Perjalanan dari seoul ke damyang, kota yang menyelenggarakan World Bamboo congress akan kami tempuh selama 5 jam menggunakan bus, terbayang capeknya duduk selama itu. Kami menggunakan bus antar kota dari terminal DongSeoul di Seoul menuju Gwangju. Harga tiketnya lumayan, sepadan dengan Fasilitasnya.

tiket bus
Waktu keberangkatan bus masih 1 jam, masih sempat makan siang di terminal DongSeoul, kami berkeliling mencari makanan halal yang bisa kami makan untuk persiapan perjalanan panjang. Mengeluarkan kertas ajaib tulisan korea, setelah keluar masuk resto, akhirnya ada satu restoran yang menawarkan makanan yang bisa kami makan, terletak di lantai 3. Terlihat deretan kursi di penuhi pelanggan yang sedang makan. Ini tulisan ajaib yang di tulis Mr. Kim pengelola Hostel.
tulisan yg menyatakan kami hanya makan ikan, telur dan sayuran

Kami semua sepakat memesan Bibimbap, makanan yang bisa kami makan yakni berupa, nasi, sayur-sayuran yang terdiri dari toge, bayam, doraji (bunga lonceng), gosari ( daun paku-pakuan), wortel, selada, nori dan telur mentah yang di sajikan dalam ddukbaegi, gerabah khas korea yang berat dan tahan panas. Seperti biasa, makanan pembuka berupa kimchi, ada yang berasa pedas ada yang tidak, sup toge yang berbumbu tipis tapi menyegarkan.
bibimbap dan makanan pembuka

bibimbap dengan telur mentah
Berat ddukbaegi untuk satu porsi bibimbap, kira-kira 1,5 kg. Karena beratnya itulah, saya jadi tidak bisa membelinya, karena saya menemukannya di seoul sedangkan perjalanan saya masih gwangju, damyang, busan, ditambah bawaan untuk pameran dan alat-alat pekakas pertukangan.
Hikmahnya, jadi masih punya alasan untuk kembali ke korea, hehe…

Sebelumnya saya pernah membuat bibimbap sewaktu di aachen, ditambahi daging cincang tumis lebih enak rasanya. Juga pernah mencicipi di salah satu resto korea waktu berkunjung ke kuala lumpur beberapa waktu lalu. Tapi mencicipi bibimbap di negara asalnya rasanya akan lebih asli bukan?

Setelah Bibimbap kami tersaji di meja, cepat-cepat kami mengaduknya, supaya telor mentah yang berada di atasnya tercampur dengan nasi panas dalam ddukbaegi yang panas juga, hingga si telor matang sempurna. Bibimbap siap di nikmati.

bibimbap yang telah di campur

Selesai makan siang, kami kembali ke ruang tunggu, bus yang akan kami tumpangi akan datang 15 menit lagi. Saya berjalan-jalan di sekitarnya, membeli sebotol air mineral dan sebotol susu rasa pisang yang enak.
Tepat pukul 13.00 waktu setempat, bus yang kami tunggu datang. Kami segera menyimpan koper dibagasi dan mencari tempat duduk sesuai nomor.

ruang tunggu dalam stasiun

Bus yang kami tumpangi cukup nyaman, tempat duduknya lega, kaki bisa selonjoran, penyejuk udara cukup dingin, membuat saya bisa menikmati perjalanan dengan tidur, hehe, dan supir yang mengendarai cukup cepat tapi berhati-hati.
Ditengah perjalanan, bus berhenti sejenak di tempat peristirahatan. Seperti biasa, saya turun untuk ke kamar kecil dan melakukan senam kecil supaya badan sedikit bugar. Dan tentu saja, celingak celinguk nyari jajanan. Sederetan jajanan dijual, mulai dari sate ayam korea, pancake, eomuk, gurita panggang, aneka gorengan sayuran dan hasil laut, jagung rebus  dan kacang rebus.

Sayangnya jajanan disana harganya mahal dan juga sepertinya tidak ada batasan, contohnya aneka gorengan sayur di sampingnya ada sosis, karena keraguan dan ketidak tahuan, akhirnya saya masuk ke dalam supermarketnya.

Saya membeli cemilan yang ada tulisan inggrisnya, jadilah saya membeli kerupuk ikan ini dengan minuman soda rasa jeruk penghilang kantuk. Walaupun ada juga, gurita yang di keringkan, ikan bonito, dan penganan lainnya. Tapi karena terbersit keraguan, saya tidak jadi membelinya.

Perjalanan kami lanjutkan, sepanjang perjalanan kami bisa melihat hutan-hutan, sungai dan beberapa bangunan tradisional khas korea, indah sekali. Karena semuanya tertata dengan baik, rapih dan bersih. Hati saya bahagia sekali, karena masih berasa mimpi, masih berasa menonton film-film korea.
Tak lama kemudian kami sudah sampai di kota kedua yang akan kami tuju, Gwangju. Khayalan saya terhenti, karena harus segera turun dan mendorong koper besar, mencari taksi untuk menuju ke penginapan.

2 comments:

  1. bibimbapnya pakai bumbu apa teh gochujang aja atau dikasih bumbu lain lagi?

    ReplyDelete

matched content: