Thursday, October 29, 2015

Jalan-Jalan Sore dan Kuliner Malam di Kota Semarang


Setelah sebelumnya bercerita tentang Lawang Sewu, Mie Kopyok dan Es Pankuk, sampai ke klenteng Sam Poo Kong di sini, mari kita lanjutkan cerita kita menghabiskan hari di kota Semarang. Setelah dari klenteng Sam Poo Kong, kita menuju ke kota lama di Semarang. Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Bangunan peninggalan Belanda yang menjadi spot unik fotografi. Bertepatan dengan sore ini, di gereja Blenduk ini menjadi tempat pemotretan pre-wedding, sehingga kami menyempatkan berjalan-jalan di sekitar untuk menunggu waktu bisa mengambil spot foto dari taman di samping Gereja Blenduk tersebut. Di malam hari, kota lama Semarang juga menawarkan kuliner yang beragam dalam satu kawasan. Gereja Blenduk hanyalah salah satu dari banyak bangunan yang layak diujicoba untuk uji nyali pemotretan.

Masjid Agung Jawa Tengah


Usai mengambil beberapa jepretan di kawasan kota lama, kita hendak membidik matahari dari MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah). Dan benar, berkat jalan tikus yang ditunjukkan oleh mbaknik, kami bisa mengantar matahari pulang ke peraduannya. Selain membidik matahari, kami juga ditunjukkan spot unik menjepret MAJT seperti ditunjukkan dalam foto di atas.

Menurut sumber Wikipedia, Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektare. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah. Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. 


Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat *namun sayang, Kafe Muslim tahun 2015 ini sudah tidak bisa digunakan. Nah, di lantai 19 digunakan untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang.

MAJT dari Menara Pandang

Merasakan maghrib di Masjid Agung Jawa Tengah yang sejuk dan bersih. Setelah saling menunggu giliran menjaga barang-barang dan duduk-duduk di serambi masjid dengan lantai yang bersih dan hangat setelah seharian terpapar matahari. Enaknyaaa berada di serambi masjid ini. Sambil menunggu pukul 18:30 dimana menara gardu pandang akan dibuka dan kita bisa melihat kota Semarang dari atas dan ternyata benar! Aduhai elok pemandangan dari atas sini. Tenang saja ya, naiknya dengan lift bukan dengan anak tangga.

Kuliner Malam Semarang

Karena udara dingin di atas menara membuat perut kami mulai memberi sinyal untuk segera turun dan mencari pengisi perut. Dari Masjid Agung Jawa Tengah, kami meluncur ke daerah Peterongan. Di sana kuliner malam yang ramai dan antriannya banyak sudah menunggu. Ya, lesehan mbak Tum. 

Tempatnya berada di pinggir jalan dengan warung tenda yang menjajakan menu malam khas Semarang, kalau saya yang dari Jogja seperti gudeg basah di Jogja atau seperti nasi Liwet dan Tumpang Koyor ketika kita kuliner malam hari di kota Solo. Dan ternyata, untuk makan malam kita menunggu kurang lebih 15-30 menit untuk sampai dilayani malam itu. Lho kok range menunggunya lama? Iya, karena jarak dari minum diantar sampai makanan diantar cukup lumayan untuk menghabiskan setoples kerupuk. hahahaha.

Kuliner Malam di Peterongan

Alhamdulillah, akhirnya bisa menyantap makan malam bersama teman-teman yang baru bertemu untuk pertama kalinya di kota orang di Semarang. Seneng banget bisa berputar-putar di banyak tempat di kota Semarang selama kurang lebih 12 jam. Hebatnya lagi melihat Medina (putri cantik mba Indri) dan Aim (putra ganteng mas Ihwan dan mba Ivone) yang bisa bertahan tidak rewel menemani kami menikmati kota Semarang. Pada kehidupan kita belajar, menyerahkan untuk ujian setiap hari pada universitas kehidupan yang maha kaya. Selamat berwisata dan berkuliner dengan hati ya!

1 comment:

  1. wow mesjidnya bentuknya kayak di masjidil haram. ima kerupuknya gak di foto? hehehe

    ReplyDelete

matched content: