Friday, December 25, 2015

Kuliner Gudeg yang Menusantara

Nasi Gudeg Ala Solo Baru

Gudeg, kuliner manis yang identik dengan sebuah kota Yogyakarta. Beragam pengrajin gudeg dan sentra gudeg semakin banyak dan beragam di Yogyakarta. Semua mengaku bahwa resep gudegnya yang "asli", dan memang tidak ada gudeg yang palsu. Kalau gudeg itu palsu berarti dari bahan plastik dan mana mungkin dimakan, iya kan? Gudeg terbuat dari bahan dasar gori atau nangka muda. Proses memasaknya yang lama, membuat saya dan keluarga yang lahir dan tinggal di Yogyakarta, memilih membeli gudeg daripada mencoba membuatnya. Lidah orang Jogja cenderung menyukai rasa manis, oleh karenanya gudeg Jogja biasanya dominan terasa lebih manis daripada gudeg-gudeg modifikasi yang juga bisa dicicipi di lain kota di luar Yogyakarta.

Gudeg sendiri di Jogja ada dua jenis, gudeg basah dan gudeg kering. Secara rasa, gudeg basah dan gudeg kering sama-sama mewakili citarasa Jogja. Hanya saja, dari ketahanannya lebih tahan lama gudeg kering dibandingkan gudeg basah. Ciri lain dari gudeg basah selain banyak dijual di pagi hari, penjual gudeg basah masih menyertakan bubur yang khas di salah satu menunya. Sedangkan di gudeg kering, tidak ada menu bubur.

Sosis Solo

Kita tilik yuk kuliner di Solo yang menyediakan nasi gudeg sebagai salah satu menunya. Sewaktu berkunjung ke Solo, tak lupa mampir menyempatkan kuliner Solo yang khas yaitu nasi liwet, sosis solo dan tumpang koyor. Melihat panci-panci di hadapan penjualnya, rasanya bahan lauk dan masakannya sebenarnya sama, hanya cara meraciknya dan lauk yang dipilih yang membedakan jenis menunya. 

Masakan Jawa Khas Solo

Masakan khas Jawa identik dengan masakan bersantan, seperti opor dan sambal goreng. Bahkan sepiring nasi liwet yang manda pesan, di bagian topping nya masih ada santan kental sebagai saus menambah gurihnya nasi liwet yang dimasak menyerupai nasi uduk. Yap, segala jenis makanan yang dimasak dengan santan memberikan efek cepat kenyang.

Nasi Liwet

Akhirnya pesanan manda datang, malam ini kangen banget menyantap Nasi Liwet yang asli dari kota asalnya, Solo. Sayur oseng pepaya atau jipang, dipadu dengan lauk telur pindang, dan opor ayam suwir ditambah nasi gurih yang beralaskan daun memberi harum yang khas dan tidak sabar untuk segera mencicipinya.

Kuliner Nusantara itu Kaya Rasa.


Beranjak dari kota Solo, kota yang hanya 1 jam ditempuh perjalanan darat dari Yogyakarta menuju ke arah Timur. Ternyata, nasi gudeg bisa disantap di Solo dengan modifikasi lauk dan masakan menjadi banyak ragam kuliner dengan nama yang berbeda. Selanjutnya, kita menuju kota Semarang, ibukota Jawa Tengah yang ditempuh perjalanan darat selama 3 jam dari Yogyakarta menuju ke Utara. 

Nasi Gudeg di Kota Semarang

Lagi-lagi menemukan nasi gudeg yang bukan di kotaku. Kebanyakan orang memilih untuk Say No! ketika menemukan kuliner dari daerahnya sendiri. Namun bagi kami, menemukan nasi gudeg di kota lain semacam de javu untuk membandingkan soal citarasa dan pengalaman baru menyantap yang biasa di kota dan suasana yang berbeda. Citarasa dan suasana yang berbeda yang ditemui di lain kota membuat rasa gudegnya pun menjadi berbeda. Apalagi padanan lauk dan cara memasak yang berbeda menyesuiakan kota masing-masing. Sampailah kita ke daerah Peterongan, Semarang, Jawa Tengah.

Lauk Pauk Lengkap

Penjualnya saja sampai tidak sempat melihat ke kamera saat saya memotretnya di antara antrian yang berjubel dan tidak jelas siapa yang dilayani lebih dulu. Menu masakan di kota Semarang ini hampir sama dengan kuliner nasi gudeg di kota Solo. Racikan masakan Jawa yang identik dengan santan, dicampur menjadi satu dalam piring dan dihidangkan ke pelanggannya, membuat rasa bercampur dan nikmatnya kuliner masakan Jawa.

Nasi Gudeg Lauk Kikil dan Ayam

Nasi Gudeg Campur

Duduk di lesehan di daerah Peterongan, dibawah lampu jalan yang temaram berwarna coklat hangat, lalu lalang kendaraan dan ditemani orang-orang spesial di sekitar kita membuat nasi gudeg yang hanpir 30 menit ini diantar menjadi berkesan dan menambah sedap saat disantap. Bisa jadi karena masakannya enak atau kitanya sudah lapar akut, hehehehe.

Dimanapun kita berwisata, nasi gudeg yang tadinya kuliner khas Jogja, kini bisa dinikmati di banyak kota di Pulau Jawa. Semakin mudah untuk bisa menemukan kuliner khas Jogja di kota lain, bukan?

5 comments:

  1. Gudeg basah dengan nasi hangat itu pilihan yang tepat untuk makan malam..like it

    ReplyDelete
  2. pingin banget nyoba... moga suatu hari bisa ditraktir ima (ngarep hahaha)

    ReplyDelete
  3. wah wah ini bikin laperrrr ini, semoga bisa kesana ah

    ReplyDelete

matched content: