Wednesday, February 17, 2016

Tutut Kecrok

tutut kecrok

Yang bukan orang sunda akan bingung, apa sih tutut itu….Tutut itu sejenis siput air, biasanya ada di perairan yang dangkal, seperti sawah, rawa-rawa, bahkan kolam ikan. Seperti yang tertulis di Wikipedia, Keong sawah atau Tutut menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre khasiatnya ini karena keong sawah mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram keong sawah, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, Vitamin A, E, niacin, folat dan phosphor.


Kami sekeluarga menyukai tutut ini, selain rasanya yang gurih dan enak, juga seru dengan cara memakannya yang di kecrok alias di sedot, selain itu di makan rame-rame sambil berlomba siapa yang paling duluan menghabiskannya.
Tutut yang kami makan pun biasanya istimewa, karena harus memesan dan di bawa dari kampung tempat nenek kami tinggal. Rasanya jarang sekali kami membelinya dari pasar, karena kami tidak tahu, tutut itu asalnya hidup di mana, khawatir saja kalau ternyata hidupnya di sawah yang menggunakan pestisida atau obat-obatan berbahaya. Jadi lebih aman, ya yang dibawa ua dari kampung saja.

Hidangan tutut ini memang istimewa, selain mendatangkan khusus dari kampung, juga akan ada saat kami sekeluarga lengkap berkumpul di rumah mama. Seru saja memakannya rame-rame.
Proses mengolahnya pun memerlukan kesabaran, karena tutut hidup yang baru datang dari kampung, akan di rendam semalaman memakai air cucian beras, supaya semua lendir dan kotoran keluar, tujuannya supaya rasa tutut sedap, tidak pahit karena si tutut sudah buang hajat besar-besaran, hehe. Setelah di rendam semalam, tutut cuci bersih menggunakan air biasa. Kemudian ujungnya yang lancip di potong satu persatu menggunakan tang, tujuannya agar saat di sedot atau di kecrok, daging tutut mudah keluar. Ini pekerjaan yang kurang menyenangkan alias pegal, kebayangkan memotong tutut kecil satu persatu….. tapi demi rasa kebersamaan dan kebahagiaan, semangaaattt…..
ujung tutut yang sudah di potong memakai tang


Nah, kali ini membuat tutut kecrok dalam rangka ulang tahun sepupuku. Dia akan mengundang teman-temannya dengan menu yang benar-benar nyunda. Dan menu yang di tunggu-tunggu selain rendang sepi alias jengkol ya tutut kecrok ini.
Ini resep buhun, alias resep yang di peroleh secara turun temurun dari nenek moyang. Tapi, mama saya senang hati, saat saya bercerita akan menyimpannya di dbento, supaya bermanfaat dan saya juga tidak lupa. Semoga menjadi ilmu yang manfaat ya mama….
Kali ini, mama membuatnya sebanyak 7 kilogram, porsi yang sangat banyak ya… supaya teman-teman sepupu juga kami sekeluarga puas katanya hehe…
sepanci tutut untuk pesta
 Ini ya resepnya,
Bahan :
7 Kg Tutut Sawah, pilih yang kecil-kecil jangan yang terlalu besar, yang agak besar biasanya banyak anak-anaknya, jadi pas makannya kaya ada tulang-tulang kecil.
1 ½ kg santan kental
1 genggam daun kari atau salam koja, ini jarang jadi wajib menanam
10 lembar daun jeruk
Gula secukupnya
Garam secukupnya
Air secukupnya

Bumbu yang di haluskan :
200 gram bawang merah
200 gram bawang putih
100 gram kunyit
150 gram cabe merah
100 gram laos
50 gram jahe geprek
10 batang sereh geprek
10 lembar salam
Cara membuatnya :
1.     Tutut sawah di rendam dalam air cucian beras semalam, supaya bersih dari kotoran.
2.    Potong bagian ujung tutut menggunakan tang.
3.    Didihkan air, kemudian masukan tutut, tunggu sampai airnya mendidih kembali. Buang airnya, tiriskan tutut.
4.    Tumis bumbu yang sudah di haluskan hingga harum, masukan tututnya, masukan santan dan air, masak hingga tutut masak dan bumbu betul-betul meresap.
5.    Tutut siap di nikmati.










3 comments:

matched content: