Saturday, April 16, 2016

Wisata Kuliner di Yordania

makanan roti Yordania
Menu Sarapan Yordania
Perjalanan kami sekeluarga ke negeri Al Ardan alias Yordania, sebuah negeri di Timur Tengah, menyisakan banyak kenangan. Salah satu kenangan makan-makan. 

Yordania bukan termasuk sebuah negara yang apa-apa murah. Kurs uang mereka sekarang nilainya lebih dari 18 ribu rupiah. Salah satu negara dengan biaya hidup tertinggi di Timur Tengah. Maka dari itu, tidak setiap kali waktu makan, kami makan di luar. Kami bawa rice cooker mini, khusus traveling, untuk menghemat pengeluaran makan.

Ada satu hal unik yang saya perhatikan selama di negara ini. Yakni bahwa penduduknya suka sekali piknik. Biasanya mereka piknik bersama keluarga atau teman-teman. Pikniknya di mana saja. DIitaman, di pantai, bahkan di pinggir highway. hehehe. Sampai ada teman mahasiswa bercanda. Mereka mah ada pohon satu udah bisa piknik di bawahnya. 

Sayangnya tuh setelah piknik, sampahnya seringkali ditinggalkan begitu saja. Iya kalau di tempat-tempat umum yang ada petugas kebersihannya. Kalau gak ada, ya dibiarkan saja numpuk. Sampah-sampah keleleran banyak kami temui di pinggir jalan, di hutan, bahkan di lahan pertanian. Sayang banget. Jadi mengurangi keindahannya. Semoga selanjutnya lebih sadar buang sampahnya, gak sembarangan. *ngingetin diri sendiri*

***
Berwisata kuliner di satu tempat baru memperkaya khasanah kuliner kami. Rumah-rumah makan di sini rata-rata menyediakan menu daging bakar. Khususnya ayam dan daging kambing. Jadi negerinya cocok banget bagi pecinta daging. 

Oh ya, porsi makanan di sini rata-rata gede. Mending mesen satu porsi dulu. Seperti kami, pas pertama beli langsung pesen tiga porsi. Meski menunya beda-beda. Satunya potongan daging mirip sate, trus ayam bakar dan ayam goreng tepung mirip ayam goreng K*F. 

Ternyata satu porsi itu udah ada ketang goreng dan tiga macam roti. Walah. Banyak banget. Tiga porsi itu bisa dimakan tiga kali. Sehingga berikutnya kami biasanya beli satu atau dua porsi saja untuk dimakan berempat. 

Roti memang karbohidrat paling umum di sini. Setiap kali beli makan, selalu ada bonus roti. Pernah beli ayam bakar doang bakar utuh. Eh, ternyata sudah lengkap ama salad dan rotinya. 

***
Sekarang saya mau cerita beberapa pengalaman kulineran paling mengesankan selama 12 hari perjalanan kami di Yordania.

1. Sarapan pagi di Dana Village
Dana Village merupakan satu desa wisata ekoturisme di tengah Yordania. Tidak jauh dari Petra. Desa kecil, sepi, dan didekatnya terdapat wilayah lindung bernama Dana Reserve. Hotel kami di Dana satu-satunya hotel yang kami inapi yang menyediakan sarapan gratis.
Pengalaman sarapan ala Yordania yang mengesankan. Kami sarapan di rooftop sebuah restoran yang juga milik pemilik hotel. Sarapan di tempat terbuka. Udaranya segar. Namun relatif hangat di awal musim semi.
Penampakan sarapannya sungguh kejutan. Menu utamanya sebenarnya roti homemade yang masih hangat. Nah topping rotinya yang bervariasi. Topping tersebut disajikan dalam piring-piring bundar.
Total tujuh piring topping disajikan ketika sarapan.
Satu isi yoghurt dan minyak zaitun, dua piring pasta chickpeas, dua piring pasta terong (sepertinya terbuat dari terong bakar, lalu dihaluskan), satu piring berisi selai manis, satu lagi keju lunak. Yang tidak kami sentuh cuma selai manis. Lainnya laris manis tanjung kimpul. *laper apa doyan?*

2. Mix grill, di sebuah restoran di Amman
Daging bakar lezat
Siang-siang di suatu hari di Amman, cuaca kurang bersahabat. Angin kencang, plus hujan. Bikin kami berempat mudah kelaparan. Saat jalan di daerah downtown, kami masuk ke sebuah gang buntu. Ketemu sebuah resto ramai. Pengunjungnya kebanyakan keluarga.
Kami masuk dan duduk. Kemudian kebingungan nyari menu. Kagak ada. Apalagi yang berbahasa Inggris. Sementara pramusajinya bahasa Inggrisnya pas-pasan. Akhirnya saya pun nunjuk-nunjuk makanan di meja sebelah.
"Kami mau seperti itu."
"Mix?" tanya pramusajinya.
"Iya."
"Berapa banyak?"
"Coba satu dulu, deh."
Masa makanannya datang, kami kaget. Sepiring lonjong gede. Dagingnya ditutup ama roti lebar. Selain itu, datang lagi tumpukan roti di piring lain, serta sepiring kecil acar timun dan peperoni yang mirip cabe hijau. Satu porsi itu dagingnya sekilo. Di atas daging terdapat tomat dan daun bombay bakar.
Entah pengaruh lapar, atau emang enak, yang jelas, kami sukaaaaa banget daging bakar ini. Gurihnya pas. Dagingnya empuk. Sempat kami kira daging sapi. Takjub setelah dikasih tahu kalau mix grill biasanya berbahan daging kambing gurun. Gak kecium bau kambingnya sama sekali. Separuh dagingnya berbentuk potongan. Satu lagi daging cincang. Satu kilo, hanya nyisa dikit, dan kami bungkus. Harganya 13 JD.

3. Ayam Bakar, di jalanan menuju Laut Hitam
Ayam bakar pipih
Warga Yordania penyuka daging bakar. Ayam bakarnya juga juara rasanya. Di Aqaba, kami beli ayam bakar. Tapi ayamnya dah dipotong-potong. Enak, bumbunya meresap sempurna. Coba ada sambel terasi, pasti lebih assoy.
Di Amman, kami sering melihat ayam utuh bakar. Adah dua macam. Ayam utuh yang dibakar, bentuknya mirip ayam kodok. Satu lagi, ayamnya dibelah dua, lalu dijepit hingga terlihat pipih, lalu dibakar. Kami nyoba beli ayam pipih dalam perjalanan ke arah Laut Mati.
Saat dibeli ayam dibakar hingga matang. Lalu dibungkus. Satu porsi ayam harganya 5 JD. Udah lengkap ama roti dan salat. Yang ini juga enak banget.

4. Jus lemon dan daun mint
Jus lemon dan daun mint
Setelah ngomongin beberapa macam makanan, sekarang ngomongin minuman. Buku panduan Yordania kami merekomendasikan jus ini. It's a treat, katanya.
Kami mencobanya di sebuah kedai jus di kota Aqaba, satu-satunya kota pelabuhan di Yordania. Harganya 3 JD. Satu gelas gede.
Lemon dan mint tercampur rata. Warna jusnya hijau. Ditambah es dan gula juga. Asem manis seger gitu dah. Enak, sebab gulanya agak banyak. Versi lebih sehat kali pakai madu ajah, yah. Saya suka jus ini. Apalagi jika diminum saat hari panas. 

9 comments:

  1. tapi kebanyakan di sana menunya daging ya, Mbak?

    ReplyDelete
  2. makasih liputannya mba ira... wah jadi kepingin ke jordaniaaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga masih pengen ke sono lagi. Wiskulnya bakal cocok banget buat Mas Riza, Li...:)

      Delete
  3. wah karena amsiha sing dg kulinernya, jadi penasaran pingin nyoba

    ReplyDelete
  4. Kalau timur tengah itu memang Identik dengan bakar bakaran dan Kambing. Dan minuman juga Identik dengan Lemon dan minth.

    Teh juga sama Minth. kayaknya klo ke Yordanian harus sediakan waktu khusus buat kulineran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak cuma timur tengah. Aku perhatikan, daerah mediterania, kayak Turki dan Yunani pun suka makan daging bakar. Lemon dan mint juga. Yang jelas, emang enak2 makanan di Yordania, Zulfa.

      Delete

matched content: