Tuesday, October 4, 2016

Jajan dan jalan-jalan di solo part 1

Saat Pak Awi meminta saya mendampinginya di acara Bamboo Bienalle Solo 2016, saya langsung bersorak bahagia, karena bagi saya selalu menyenangkan jikalau berkunjung ke kota yang satu ini.
aneka produk bambu hasil tangan mas gondrong
Solo atau Surakarta yang di juluki sebagai kota budaya ini memang sangat ramah dengan siapapun yang mengunjunginya. Kenapa? Karena tujuan wisata di kota ini lengkap, ada keraton, museum batik, kampung batik, taman budaya, pasar tradisional, pasar antik tentu saja aneka kuliner yang enak-enak.
Tapi yang paling menyenangkan adalah, bertemu teman-teman yang baik hati dan siap menculik saya mengajak jajan dan jalan kapan saja, hehe.
Bedanya Solo dan Surakarta sudah pernah dibahas sama ima disini ya…
Dari stasiun Bandung kami naik kereta pagi, jadi sampai stasiun balapan solo sore hari, langsung menuju hotel di kawasan turisari. Tak lama teman baik saya saat smp menjemput, mengajak makan malam ke daerah Dr. Soepomo, namanya Pecel Solo. 
Tempatnya asyik banget, kental bernuansa tradisional jawa. Mulai dari pintu masuk sampai lantai atas dan kamar mandinya. 


Hidangannya pun sangat  khas solo dan banyak macamnya. Seperti nasi pecel, nasi liwet, tumis sayur daun papaya, aneka tumisan, aneka jajanan dan gorengan dan juga aneka minuman khas jawa tempo.
pojok pecel yang menarik hati
pecel kampung nasi merah
Tertarik dengan aneka sayuran yang jarang ada di bandung seperti bunga turi, kecipir dan daun suring, saya memesan nasi merah pecel kampung, Pak awi dan teman saya memesan nasi pecel biasa dengan sayuran yang sama juga aneka lauk seperti tahu tempe bacem, tempe mendoan, sate jeroan ayam, ayam goreng juga sosis solo sebagai makan pembukanya. Sedangkan minumannya saya memesan gula asam jawa hangat dan pak Awi memesan temulawak botolan, mengingatkan jajanan masa kecil dulu katanya. 

Setelah makan malam, kami berkeliling solo dan menyempatkan mampir ke sekolah jaman saya smp dulu. Teman saya kembali mengajak berkuliner malam, apa daya kami kecapekan dan minta diantar ke hotel untuk beristirahat saja. 

Paginya badan sudah segar dan siap untuk berjalan-jalan dan jajan kembali. Kali ini saya berkeliling solo bersama dengan sahabat saya yang datang jauh dari ungaran, saking kangennya sama saya sampai di bela-belain datang, jadi terharu.
Hari sudah mulai siang saat kami bertemu, jadi kami memutuskan untuk mencari makan siang saja. Pilihan pertama jatuh pada Baso Alex yang terletak di jalan Bayangkara.
Kuah kaldu sapinya terasa ringan namun menyegarkan. Saya memesan satu mangkuk baso dan sawi hijau, dimeja terhidang acar timun, saus sambal dan kecap. Karena jam makan siang jadi tempat ini sangat penuh. Kalo ke solo coba ya… enaak…

baso alex
Setelah selesai makan, kami berencana menuju ke kampung batik Kauman, namun kami melewati selat mbak lies yang terkenal itu, rugi donk kalau tidak mampir, hihi…
Sebetulnya saya ragu karena masih kenyang, sahabat saya meyakinkan kalau porsinya sangat kecil. Cukuplah buat icip-icip. Dan benar saja, yang di namakan selat solo itu ternyata, sepotong rolade daging, kentang goreng, wortel dan buncis rebus, daun selada keriting, di siram kuah kecap dan di beri mayones. Dah tidak penasaran lagi deh… sempet foto juga bersama mbak lies yang cantik.

selat solo mbak lies

Setelah jajan, kalori harus di habiskan dengan berjalan kaki menyusuri kampung batik kauman. Disepanjang jalan kecil ini, banyak sekali toko-toko batik, sayang harganya mahal-mahal dengan kualitas yang menurut saya biasa saja. 
Di beberapa toko yang menjual souvenir juga saya malah menemukan barang-barang cina, sedih deh.
kampung batik kauman

Di ujung jalan ada mushola, kami pun memutuskan untuk sholat dan beristirahat sebentar. Jalan-jalan dilanjutkan kembali, kali ini naik becak, karena anak sahabat saya kecapean sepertinya. Kami mampir ke pasar Triwindu, pasar yang menjual barang-barang antik. Pasarnya rapi, bersih dan barang-barangnya tertata dengan baik. Memudahkan pembeli untuk memilih, dan bagi kami yang hanya berjalan-jalan dan foto-foto juga sangat mengasyikan. Yang senang mengoleksi barang antik kuno dan jago tawar menawar sebaiknya datang kesini.

pasar triwindu

beberapa barang yang di tawarkan
Dan kuliner hari ini di tutup dengan soto rempah yang segar dan harganya sangat bersahabat, juga jaraknya yang tak jauh dari tempat kami menginap.

soto rempah
 
alamat dan tagihan soto rempah


4 comments:

matched content: