Wednesday, April 3, 2013

Membawa Bekal untuk Perjalanan Panjang

Kami sekeluarga dan teman-teman terdekat tak jarang melakukan perjalanan jauh. Ya, liburan yang memakan waktu berhari-hari. Mulai liburan akhir pekan Jumat sampai Minggu, liburan seminggu, hingga liburan 10 hari-an.


Berlibur dengan bujet terbatas, tentu butuh seni untuk memangkas bermacam pengeluaran. Nah salah satu pengeluaran besar saat liburan adalah makanan. Tentu saja kami ingin berwisata kuliner di tempat tujuan. Tapi demi penghematan wisata makan memakan ini tak bisa dilakukan terlalu sering. Kami sekeluarga membatasi wisata kuliner sekali waktu makan setiap harinya. Kalau berkemah atau menginap di penginapan berfasilitas dapur bahkan intensitasnya berkurang banyak.

Bagaimana cara kami sekeluarga membawa bekal dalam perjalanan panjang? Agar lebih mudah, saya membawa lauk tahan lama. Abon misalnya. atau kering tempe atau balado ikan teri kering. Rendang dan ayam goreng juga lumayan tahan lama jika suhu udara dingin atau tak terlalu panas.

Pemasak air dan rice cooker seringkali jadi bawaan wajib di destinasi mahal. Bila memungkinkan kami membawa beras, mie instan, pasta instan, dan sereal. Tapi jika tidak, kami berbelanja di supermaket atau pasar tradisional setempat. Satu set alat masak berkemah juga sering dibawa. Walau di hostel seringkali tersedia alat masak lengkap, lebih sreg jika menggunakan milik sendiri. Roti, sayur , buah, telur dan susu kami beli di kedai lokal.

Untuk makan siang hari ketika kami mengeksplor satu kota atau tujuan wisata, kami pak bekal seadanya. Kadang nasi plus lauk pauk dari rumah plus buah-buahan dan sayur. Dimasukkan dalam wadah bento agak besar, cukup untuk kami berempat. Sendok tak boleh lupa dibawa. Kadang pula sandwich sederhana dengan isi telur rebus, keju atau meses. Ditambah potongan buah.

Memang akan sedikit merepotkan jika tak terbiasa melakukannya. Tapi kalau sudah terbiasa, akan banyak sekali keuntungan dirasa. Selain hemat uang, kebutuhan gizi tercukupi, juga hemat waktu. Tinggal duduk di taman atau dalam kendaraan pribadi, makan, trus lanjut perjalanan ke tempat berikutnya. Tak ribet, kan?


No comments:

Post a Comment

matched content: