Umumnya halal haramnya makanan bisa ditelaah dari komposisi bahan makanan (Zutaten) yang biasanya terdapat di kemasan produk. Waktu pertama kali datang di Jerman, yang terpenting dalam memilih makanan bagi kami adalah tidak ada kata-kata Schwein (babi) dan alkohol dalam komposisi makanannya dan menyimpulkan bahwa itu sudah halal... hehehe... Tapi ternyata kadang-kadang penjabaran komposisi makanan oleh produsen tidak sebegitu jelasnya.
Tulisan ini dibuat dalam rangka menjawab pertanyaannya mbak 'Tanya' :-D, yang ingin mengetahui produk margarine halal. Kandungan margarine biasanya terdiri atas lemak (fett) yang bisa berupa hewani maupun nabati. Pflanzliche margarine (margarine yang berasal dari tumbuhan) pun belum tentu halal, karena biasanya masih mengandung campuran lemak hewani dan bahan-bahan lainnya, seperti pengemulsi/emulsifier (emulgator).
Emulgator dan zat aditif lainnya biasanya disingkat ke dalam kode-kode yang diawali huruf E dan diikuti angka. Sumber bahan tersebut bisa bermacam-macam yang mengarah ketidak-jelasan status halal-haramnya. Beberapa kode-kode yang sebaiknya/harus dihindari adalah sebagai berikut: E120*, E160a, E252*, E270*, E304*, E312*, E322*, E325*,E326*, E327*, E329*, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E441, E442,E470a, E470b, E471*, E472a-f*, E473*, E475*, E477* s/d E495*, E542, E570, E572*, E904, E910, E920, E921. Tanda bintang (*) dibelakang kode menandakan bahwa produk tersebut sebaiknya ditanyakan ke produsennya karena ada bahan-bahan yang kadang diproduksi secara kimiawi (halal) atau diekstraksi dari hewan maupun tumbuhan (halal).
Biasanya saya menyimpan kode-kode tersebut di hp dan ketika melihat ada kode-kode tertentu dalam kemasan produk, saya tinggal mencocokannya. Jangan kaget kalau hampir semua bahan makanan mengandung kode-kode tersebut. Tenang saja masih banyak juga bahan makanan yang aman bagi kaum muslim di Jerman.
Di beberapa kemasan, kode emulgator E471 sering ditulis lengkap sebagai mono- digliserida yang bisa berasal dari asam lemak (Mono- und Diglyceriden von Speisefettsäuren). Tapi di situ selalu tidak disebutkan sumber asam lemaknya dari mana. Supaya lebih jelas, sebaiknya hal tersebut ditanyakan ke pelayanan konsumen produk tersebut. Nah biasanya, sudah ada orang-orang terdahulu yang menanyakannya dan kita bisa searching, googling dan browsing di internet. Setelah saya cari-cari, produk-produk margarine yang menggunakan minyak dan lemak nabati (halal) adalah RAMA idee, LÄTTA, HOMA, FLORA, SANELLA, BECEL dan BERTOLLI. Untuk produk margarine merk lainnya (terutama yang murah) belum saya temukan. Tapi harus diperhatikan juga, bahwa tidak semua produk-produk (selain margarine) yang dikeluarkan oleh merk tersebut juga halal, tetap harus di check dan recheck kembali.
Selain emulgator, kandungan gelatine dalam bahan makanan juga harus diwaspadai karena gelatine di Jerman sebagian besar berasal dari babi. Jadi jika sudah ada kata-kata gelatine tanpa embel-embel lain, sudah dipastikan itu haram. Biasanya jika gelatine tersebut berasal dari selain babi (sapi) atau dari nabati, selalu di berikan keterangan tambahan. Ini juga bisa dijadiikan bahan pertimbangan jika ingin membeli kue di Bäckerei, karena kadang mereka menggunakan gelatine dalam cream atau glassur (icing).