Showing posts with label imoet. Show all posts
Showing posts with label imoet. Show all posts

Tuesday, October 4, 2016

Jajan dan jalan-jalan di solo part 1

Saat Pak Awi meminta saya mendampinginya di acara Bamboo Bienalle Solo 2016, saya langsung bersorak bahagia, karena bagi saya selalu menyenangkan jikalau berkunjung ke kota yang satu ini.
aneka produk bambu hasil tangan mas gondrong
Solo atau Surakarta yang di juluki sebagai kota budaya ini memang sangat ramah dengan siapapun yang mengunjunginya. Kenapa? Karena tujuan wisata di kota ini lengkap, ada keraton, museum batik, kampung batik, taman budaya, pasar tradisional, pasar antik tentu saja aneka kuliner yang enak-enak.
Tapi yang paling menyenangkan adalah, bertemu teman-teman yang baik hati dan siap menculik saya mengajak jajan dan jalan kapan saja, hehe.
Bedanya Solo dan Surakarta sudah pernah dibahas sama ima disini ya…

Monday, July 4, 2016

Candil Ubi Ungu


Biasanya ubi ungu ini saya kukus, menemani segelas teh hangat untuk sarapan. Enak, mudah dan sehat bukan? setiap ke pasar dan melihat ubi ungu ini, cita-citanya banyak sebenarnya, ubi ungu ini akan di buat apa, ingin di buat kleponlah, brownieslah, donatlah, bakpaulah, tapi yaitu hanya cita-cita saja, banyak sekali alasannya untuk di olah macam-macam, dan hanya berakhir di kukusan saja.

Terbayang kecantikan warna asli dari ubi ungu ini jika di olah menjadi berbagai kudapan. Selain warna cantik, ubi ungu juga mengandung vitamin A, Vitamin B, vitamin C, kalsium, betakaroten juga kaya akan antioksidan. Yang membedakan ubi ungu dengan ubi putih dan ubi merah adalah kandungan zat antosianin (pigmen warna ungu) yang mampu menyerap polusi udara, serta mampu menghambat pembekuan darah, sehingga aliran darah menjadi lancar, juga kandungan aktif zat selenium dan iodin dua puluh lebih tinggi dari ubi jalar lainnya, sehingga ubi ungu ini dapat menjadi anti kanker.
Ubi ungu ini juga baik bagi anda yang sedang berdiet, karena mengandung banyak serat dan rendah kalori. (dari berbagai sumber).
Karena manfaat yang sangat banyak dari ubi ungu ini, menjadikan kudapan sehat di rumah yang lumayan sering. Setelah mengumpulkan tenaga dan kekuatan, hihilebay…akhirnya ubi ungu ini saya buat menjadi candil saja, lumayanlah tidak berakhir seperti biasanya hanya menjadi ubi ungu kukus.

Resepnya saya ambil dari sajian sedap, ternyata cukup mudah dan enak…. Lain kali mau bikin yang sudah di cita-citakan aah… nantikan resepnya ya…

Saturday, March 12, 2016

WINGKO

Bulan maret tahun 2011 yang lalu, saya pernah membuat wingko, lama tak membuat kok rasanya kangen ya…. Rasa kangen yang hanya bukan sekadar membuat wingko saja, tapi kangen saat-saat di sibukan membuat suguhan atau bawaan saat akan kumpul-kumpul atau pengajian bersama warga Indonesia di Aachen.
wingko

Wednesday, February 17, 2016

Tutut Kecrok

tutut kecrok

Yang bukan orang sunda akan bingung, apa sih tutut itu….Tutut itu sejenis siput air, biasanya ada di perairan yang dangkal, seperti sawah, rawa-rawa, bahkan kolam ikan. Seperti yang tertulis di Wikipedia, Keong sawah atau Tutut menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre khasiatnya ini karena keong sawah mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram keong sawah, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, Vitamin A, E, niacin, folat dan phosphor.

Wednesday, December 9, 2015

Makan Lobster Yuuukkkkk......


Foto di atas adalah hidangan saat kami mengikuti acara yang di adakan kantor pak Awi di Batu karas beberapa waktu lalu. Hidangan laut yang di bumbui sederhana, di sajikan di pinggir pantai sangatlah nikmat untuk di santap.

Diantara banyak hidangan itu, yang masih terasa di lidah saya hingga saat ini, duuh lebay… hanya lobster dan sayur kangkung yang di masak dengan kecombrang atau honje. Ini hidangan istimewa karena termasuk langka saya konsumsi. Selain susah di dapat, juga karena harga-harga yang di patok oleh restoran-restoran sangat mahal, belum lagi kecewa saat di konsumsi karena ternyata lobster yang di masak sudah tidak segar lagi.
Lobster, siapa yang tidak suka lobster… sepertinya banyak yang suka dengan hewan laut yang terkenal dengan kelezatannya ini, tapi banyak juga yang menghindarinya, terutama yang sudah berusia di atas 45 tahun. Karena mengkonsumsi banyak lobster yang termasuk keluarga udang-udangan selain rajungan, udang dan lainnya akan meningkatkan kolesterol jahat dalam darah atau disebut LDR. Tingginya kadar LDL dalam darah akan menyebabkan pengerasan dan penyumbatan pada arteri. Hal ini kemudian akan meningkatkan resiko pada seseorang untuk terkena penyakit jantung. Catatannya jikalau di konsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang berdekatan atau sering.

Tuesday, December 8, 2015

Brownies klasik yang nyoklat

Brownies clasic
Bandung di guyur hujan hampir tiap hari, seringnya sih di atas jam 12 siang. Di pagi hari biasanya matahari bersinar, kemudian mendung dan hujan.
Sudah 2 hari ini, hujan deras di malam hari, dan mendung sepanjang hari. Saya suka udara seperti sekarang ini, sejuk tidak kegerahan seperti bulan-bulan sebelumnya. Mengingatkan akan musim gugur di Aachen seperti beberapa tahun yang lalu.

Saat tinggal di Aachen dulu, saya lumayan rajin membuat kue, brownies, pastel, roti dan kudapan lainnya. Tak tahu kenapa, sejak tinggal di bandung banyak rasa malasnya membuat kudapan. Mungkin karena membeli pun masih murah dan yang enak banyak yang jual. Rasa malas di tambah karena rumah sedang di bongkar, harus mencari perlengkapannya dulu, hehe alasan memang banyak, padahal intinya malas saja.
Tapi kemarin itu seperti ada kekuatan saja, ingin membuat brownies sendiri, terbayang menyantap brownies hangat dengan secangkir kopi pahit saat turun hujan. 

Tuesday, November 24, 2015

Asam Padeh Ikan Layur, syedaaaap syekalii….

Akhir minggu lalu, akhirnya saya berkesempatan mengunjungi pantai batu karas, pangandaran, citumang dan cukang taneuh yang terkenal itu. Walau saya USA alias urang sunda asli, tapi belum pernah sekalipun yang namanya ke Pangandaran. Almarhum Papa saya lebih senang mengajak jalan-jalan ke daerah hutan dan pegunungan sewaktu kami kecil. Alasannya selain lebih sejuk udaranya, juga tidak berbahaya karena permainan airnya lebih aman, menurut beliau.

Menempuh waktu 7 jam perjalanan darat dari bandung menuju batu karas, perjalanan yang cukup melelahkan karena jalan menuju kesana yang berbelok-belok. Kami berangkat malam hari dari bandung, supaya sampai sana saat matahari terbit, sayang cuaca mendung, jadi matahari terbit terhalang.
Jalan-jalan pagi di teruskan dengan mengunjungi tempat pelelangan ikan yang hanya berjarak 1 km dari hotel tempat kami menginap. Para nelayan belum banyak yang datang saat kami disana, mungkin karena hujan, ikan-ikan yang di lelang pun tak banyak. Akhirnya kami memesan ikan di warung seberang tempat pelelangan ikan, karena bisa sekalian dibungkus rapi dan aman sampai bandung, sengaja pesan 1 hari menjelang pulang, supaya si ibu penjual bisa menyiapkannya.
Ikan Layur Segar

Thursday, November 19, 2015

Seblak Sedap

Seblak Sedap Ceker

Jikalau terdahulu mencoba mencicipi seblak instan dan batagor instan, kali ini saya mencoba membuat seblak sendiri di rumah. Seblak atau bahasa di kampung saya ebel-ebel ini terbuat dari kerupuk sumber sari yang berwarna oranye. Variasi seblak ini bermacam-macam, karena variasinya ini menjadikan seblak naik daun dan mulai banyak di jual. Mulai pedagang kaki lima hingga resto mahal yang menyajikan aneka hidangan kampung. 

Yang sekarang ini, pilihan seblak bermacam-macam, ada yang memakai mie instan, spaghetti, macaroni aneka bentuk, kerupuk sumber sari yang berwarna oranye, kerupuk udang kecil-kecil, kerupuk bawang yang berwarna putih, dan aneka macam kerupuk lainnya.

Saya tidak tahu siapa sih yang awalnya membuat seblak atau ebel-ebel ini. Yang saya tahu, seblak atau ebel-ebel ini dibuat saat main masak-masakan saat sekolah dasar dulu. Memakai tungku dari batu bata yang di susun, pakai kayu bakar dari ranting-ranting, menggunakan wajan kecil yang di beli di pasar.

Kami main masak-masakan ini saat liburan sekolah tiba, di halaman nenek saya yang luas, di bawah pohon jambu klutuk, dan di dekat pohon-pohon coklat dan cengkeh aahh indahnya masa itu. Sebelumnya kami anak-anak, saya dan sepupu dan tetangga di rumah nenek meminta ijin dahulu sama orang tua masing-masing karena akan bermain menggunakan api dan memasak yang akan kami makan. Biasanya salah satu dari kami, orang tuanya akan mengecek beberapa kali, untuk memastikan anak-anaknya aman. Ijin juga di perlukan, karena kami meminta bumbu-bumbu dapur dan beras.
Ya, selain memasak seblak, kami biasanya membuat nasi liwet, yang biasa kami sebut liliwetan. Karena nasi agak sedikit besar porsinya, biasanya kami meminta tolong asisten nenek untuk membuatnya, walau tetap saja kami merengek-rengek minta asisten memasaknya di atas kompor batu bata buatan kami. Anak laki-laki yang lebih besar akan mengambil haremis, kerang yang mudah di ambil di selokan, airnya sangat jernih karena berasal dari mata air, nenek saya tinggal di daerah pegunungan dan perkebunan, jadi jaman itu semuanya masih serba alami. Biasanya setelah main liliwetan dan kenyang, saya masih saja mencari buah coklat yang matang di pohon, setelah memetik dan beberapa kali gagal akhirnya menemukan 1 buah coklat matang yang manis, ceritanya buah coklat itu sebagai makanan penutup, hehe… dan masih teringat setelah memetik buah coklat, malamnya nenek akan mengomeli saya, karena katanya saya tidak sabar dan menyia-nyiakan buah coklat yang masih mentah di petik dan di buang, maafkan atas kenakalan saya ya nek…. Ehm…. Indah sekali masa-masa itu.

Tuesday, October 27, 2015

Bekal Bento di Damyang

Damyang di juluki sebagai kota bambu yang berada di korea selatan. Dijuluki kota bambu karena memang seluruh kawasan ini dahulunya di penuhi oleh pohon bambu. Saat ini pun hutan-hutan bambu masih banyak, hanya di beberapa tempat saja yang penataannya di atur oleh pemerintah setempat, juga hal-hal yang berkaitan dengan bambu lebih lengkap. Pemerintahnya sangatlah menjunjung tinggi warisan budaya, pun tak menolak datangnya penemuan baru yang lebih modern. Hebatnya, pemerintah setempat bisa menjembatani keduanya, jadi kita masih bisa merasakan sisi warisan terdahulu dan penemuan modern. Kota Damyang terletak di provinsi Jeollanam. 

salah satu hutan bambu di damyang
Membutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Damyang dari kota Gwangju tempat kami menginap menggunakan bus. Kami menginap di Gwangju karena di Damyang hanya ada 1 hotel dan itu sudah sangat penuh.

Bibimbap di stasiun DongSeoul

Perjalanan dari seoul ke damyang, kota yang menyelenggarakan World Bamboo congress akan kami tempuh selama 5 jam menggunakan bus, terbayang capeknya duduk selama itu. Kami menggunakan bus antar kota dari terminal DongSeoul di Seoul menuju Gwangju. Harga tiketnya lumayan, sepadan dengan Fasilitasnya.

tiket bus
Waktu keberangkatan bus masih 1 jam, masih sempat makan siang di terminal DongSeoul, kami berkeliling mencari makanan halal yang bisa kami makan untuk persiapan perjalanan panjang. Mengeluarkan kertas ajaib tulisan korea, setelah keluar masuk resto, akhirnya ada satu restoran yang menawarkan makanan yang bisa kami makan, terletak di lantai 3. Terlihat deretan kursi di penuhi pelanggan yang sedang makan. Ini tulisan ajaib yang di tulis Mr. Kim pengelola Hostel.
tulisan yg menyatakan kami hanya makan ikan, telur dan sayuran

Tuesday, October 13, 2015

Cerita Negeri Impian Bagian 2

Masih melanjutkan cerita sebelumnya, setelah semalam mengagumi karya Zaha Hadid yang spektakuler, badan rasanya remuk redam karena belum sempat istirahat. Pagi ini masih ada waktu bermalas-malasan karena di korea, toko-toko dan objek wisata baru buka jam 10 pagi. Jadi bisa pergi dari guest house pukul 9 pagi.

 Objek pertama yang akan di kunjungi EWHA Women University. Masih pagi jadi udara belum panas, sepanjang jalan menuju EWHA banyak pedagang kaki lima yang berjualan, café, toko kosmetik, baju dan toko-toko yang berjualan pernak pernik wanita, sayangnya mereka belum buka jadi belum bisa foto-foto.

EWHA Women University

Ternyata universitas ini salah satu tujuan wisata juga, selain landscape yang cantik, bangunan ala eropa dengan taman yang luas. Konon Katanya Raisa penyanyi membuat video klip LDR disini.

Monday, October 12, 2015

Cerita Negeri Impian Bagian 1

Perjalanan ke salah satu Negara yg lama diidamkan berasa mimpi deh…. Sampai malam sebelum keberangkatan tidak bisa tidur. Lebay sih, tapi ya begitulah, rasanya campur aduk antara di sana nanti bagaimana juga karena perjalanan 7 jam menggunakan pesawat menjadi hal yang bikin deg-degan tersendiri, saya suka bepergian tapi tidak suka naik pesawat karena takut ketinggian, dilema deh…

Perjalanan kali ini sebetulnya acara rutin yang di adakan 4 tahunan di komunitas bambu dunia. Jadi 4 tahun sebelumnya kami sudah tahu acara serupa akan di adakan di mana, acara 4 tahun lalu acara di adakan di belgia kemudian di Negara impian saya ini. Berasa putri ke negeri impian….

pendopo dan pemain alat musik korea

Wednesday, September 9, 2015

Membedakan kepiting bakau jantan dan betina

Hayoo siapa yang sudah bisa membedakan kepiting bakau jantan dan betina?
Saya berniat berbagi disini, karena saya juga baru tahu, hehe...

Minggu lalu adik laki-laki saya yang kebetulan sedang magang di salah satu perusahan migas datang dari sorong papua membawa 16 kepiting bakau hidup. Dia juga bercerita, sangatlah mudah membeli kepiting bakau dan udang berukuran besar di pasar sebelum dia naik pesawat carteran ke bandara halim perdana kusuma. 

Jadilah si kepiting 19 ekor itu hidup sampai bandung. Satu ekor kepiting besarnya sama dengan piring ceper untuk kue berukuran besar, jadi puas banget deh makan satu ekor. Disalah satu resto terkena,l seekor kepiting berukuran besar itu di hargai 400 ribu rupiah… wow…. Ada yang beli ngga ya? Sedangkan adik saya bercerita untuk 16 kepiting ukuran besar itu hanya di hargai 300 ribu saja. Jauh sekali ya bedanya….

Semasa hidupnya kepiting bakau ini berwarna hitam, tapi ya setelah di rebus air panas menjadi warna oranye seperti kepiting-kepiting lainnya. Bedanya kepiting jantan dan betina bisa di lihat dari capitnya, kepiting jantan bercapit besar dan hanya berjumlah 1 buah juga bila di balikan bentukan segitiganya sedikit lancip, kecil dan berwarna lebih gelap dari kepiting betina. Sedangkan kepiting betina, bercapit sama besar di kiri dan kanannya, sedangkan segitiga di tengahnya lebih lebar dan berwarna coklat muda. Supaya lebih jelas yuukkk simak....

Tuesday, September 8, 2015

Resep Katetong alias Lidah Kucing Yang Enak

Kenapa sih kue kering ini dinamakan lidah kucing? Pertanyaan yang saya ajukan kepada NY. Liem saat saya mengikuti kursus kue kering dulu selepas lulus SMA. Jawabannya tetap tak memuaskan, karena di jawab dengan banyak candaan. Coba liat bentuknya, lidahnya kucing khan kecil, kenapa kue ini lebih besar, lidahnya kucing khan sepertinya elastis tidak keras seperti kuenya, lidahnya kucing ujungnya lancip, kuenya tidak juga, jadi apa miripnya? Karena tidak menemukan jawabannya, akhirnya saya pasrah juga dengan nama kue ini, LIDAH KUCING.  

Saya membuat kue ini untuk memanfaatkan putih telur yang banyak sisa membuat nastar, putri salju, sagu keju dan kue-kue khas lebaran lainnya. Selain mudah, ada cucu-cucunya mama yang selalu menanyakan kue ini di saat berkunjung lebaran. Saya buat bermacam rasa, bisa lidah kucing rainbow, lidah kucing coklat, lidah kucing mocca, lidah kucing green tea, pokoknya suka-suka dan disesuaikan dengan bahan-bahan yang ada saja.

Biasanya saya membuat kue ini, berdasarkan resep NY.Liem dulu, selain sudah pas rasanya pun enak, hanya beberapa obat-obatan kimianya saja saya hilangkan. Tapi terkadang saya juga membuat berdasarkan resep dari NCC. Silahkan di coba dua-duanya supaya bisa di pilih mana resep yang pas untuk keluarga tercinta. Untuk membuat lidah kucing ini sama besar dan tebal tipisnya sama serta tidak berdempet saat di panggang, saya menggunakan loyang khusus lidah kucing yang saya beli di toko loyang, jadi lebih mudah membuatnya dan hasilnya pun lebih cantik karena besarnya sama dan pemanggangan rata. 

Monday, August 31, 2015

Mudahnya Membuat sendiri saus bolognaise di rumah

saus bolognaise
Ketika tomat sedang murah seperti saat ini, kita stok saus tomat dan saus bolognese yuk. berikut cara membuat beserta tipsnya supaya bisa disimpan dan tahan lama dalam kulkas meski tanpa bahan pengawet.

Thursday, July 30, 2015

Wisata Pantai Glagah dan Pantai Congot

Saat berlebaran saat berkumpul dengan keluarga, saatnya berkangen-kangenan karena ada beberapa anggota keluarga yang hanya bisa bertemu setahun sekali, di saat lebaran saja, biasanya karena sibuk dan jarak yang jauh dari kampung halaman.
Lebaran juga menjadi ajang reuni, berkumpul dan bersendang gurau bersama sahabat atau teman jaman kecil atau jaman sekolah dulu.

Tak terkecuali, keluarga dbento, sebenarnya saat lebaran kami berempat sedang ada di Indonesia semuanya. Hanya di 4 tempat yang berbeda, satu di depok, satu di purworejo, satu di yogya dan satu lagi di jember. Walau saling merindukan ingin bertemu, apa daya terpaut jarak juga yang memisahkan. Mencocokan jadwal satu dengan yang lain juga tidak mudah, karena saat lebaran, sibuk dengan keluarga besar masing-masing.
Hanya saya yang berdekatan dengan ima di yogya, jarak Purworejo Yogyakarta 60 km pun di tempuh ima 2 kali lebih lama karena macet saat lebaran. Semangat yang ada pada kami, saling merindukan, hingga jarak dan waktu tempuh yang menjadi tidak sebentar juga rasa capek yang amat sangat tidak menjadi penghalang untuk bertemu.
Setelah bersilaturahmi dengan keluarga dan mencicipi kue-kue khas lebaran, kami mohon pamit untuk berjalan-jalan kepada ibu. Kami berencana berkeliling di seputaran purworejo saja.
Pantai Glagah

Wednesday, July 29, 2015

Tahu kupat Purworejo

Ketupat, opor ayam, sambel goreng krecek, rendang, ace cabe dan kerupuk merupakan menu wajib saat lebaran di keluarga kami. Sajian yang selalu terhidang di meja makan saat lebaran haji maupun lebaran idul fitri. Rasanya tak terasa lebaran kalau salah satu menu di atas tak terhidang. Dan anehnya kami pun merasa tak bosan dengan menu di atas, malahan sepertinya menunggu-nunggu.

Tahun ini saya kebagian berlebaran dirumah keluarga suami di Purworejo. Salah satu kota kecil yang tenang di jawa tengah. Menu di saat lebaran pun hampir sama, hanya minus ace cabe saja. Ketupat yang di buat jumlahnya pun hampir sama, 80 buah. Hanya biasanya ibu mertua memesan ketupat kepada salah satu temannya. Tidak seperti mama saya yang harus membuat sendiri.  

Sebelum berangkat sholat idul fitri, biasanya kami sarapan porsi kecil, yakni hanya gorengan dan kue-kue saja ditemani segelas teh jawa yang nasgitel, panas legi kentel.
Sepulang dari sholat idul fitri, biasanya kami bersalam-salaman bermaaf-maafan dan bagi-bagi hadiah untuk anak-anak yang berpuasa penuh 1 bulan. Kemudian makan besar di mulai. Siangnya barulah berkeliling ke sanak saudara untuk bersilaturahmi. Atau karena ibu mertua termasuk yang di tuakan, sanak saudaralah yang datang silih berganti.

Karena kesibukan menerima tamu dan berkeliling mengunjungi sanak saudara dan tidak sempat masak, seharian menu yang di sajikan saat hari pertama lebaran sama, ketupat dan opor saja. Keesokan harinya barulah menu lain yang biasa disajikan, tahu kupat khas Purworejo, tahu kupat berkuah manis dengan sedikit campuran kacang.  Sewaktu tinggal di Aachen dulu, saya pernah membuat tahu kupat ini, eh bukan kupat, lontong, tapi karena kurang berbahan lokal, jadi rasanya tidak seenak tahu kupat yang saya makan di purworejo.

Tahu Kupat Purworejo

Wednesday, July 8, 2015

Resep Sop Buntut Enak

Masih menu berbuka puasa bersama, kalau takjilnya kurma dan es blewah segar, untuk hidangan utamanya saya membuat sop buntut sapi. Membuatnya mudah, banyak yang suka dan kalau sisa tinggal dipanaskan untuk menu sahur, hehe…

Sop Buntut

Tuesday, July 7, 2015

Es Blewah Segar


Bandung sedang pancaroba, saat siang panasnya luar biasa menyengat, di malam hari hingga pagi dinginnya menusuk tulang. Perubahan cuaca begini harus pandai menjaga kesehatan, terutama asupan makanan. Apalagi saat ini bulan ramadhan, asupan makanan saat berbuka dan santap sahur harus bergizi dan sehat. Supaya di saat berpuasa, kondisi badan tetap segar tidak loyo, tidak mudah sakit dan bisa tetap beraktifitas seperti biasa.

Selain memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan, asupan air putih juga harus diperhatikan harus mencukupi, supaya saat siang hari yang panas, tubuh tidak lemas karena dehidrasi. Karena biasanya disaat berbuka dan sahur, asupan air putih sering kali terlupakan, perut keburu kenyang menyantap hidangan yang lain. Makanan yang berminyak dan gorengan harus di kurangi, makanan bersantan dan pedas sebaiknya dihindari.

Wednesday, June 24, 2015

Pisang Goreng Kremes

Berbelanja di pasar pagi itu sangat menyenangkan, selain bisa membeli bahan yang segar dengan harga murah, kita juga bisa melihat aktivitas heboh para penjual dan pembeli yang saling menawar. Semangat pagi dan keceriaan para pedagang yang menawarkan dagangannya tidak bisa kita dapat jika kita berbelanja di supermarket.
Biasanya saya ke pasar pagi, setelah sholat subuh, karena pedagang daging dan ayam segar menggelar dagangannya hanya sampai jam setengah 6 saja. Mereka memasok daging dan ayam ke pasar di kota, selesai berdagang di pasar induk dekat rumah mereka mengirimkan dagangannya jam 6 pagi.

Menjelang puasa, banyak pedagang yang menawarkan bahan untuk takjil buka puasa, tak biasanya pasar seramai ini. Gundukan kolang kaling, kelapa muda, ubi jalar, timun suri, blewah,  dan aneka macam pisang yang lebih banyak dari hari-hari biasa.

Setelah berbelanja, mama saya yang kebetulan ikut, membeli pisang nangka setandan. Wow setandan dalam hati, banyak sekali. Beliau akan membuatkan takjil kolak pisang. Pisang nangka setandan dihargai 28 ribu rupiah saja, pantas saja mama nekat membelinya hehe. Bisa membuat bolu pisang, kesukaan nih...

Beberapa sisir pisang sudah menjadi kolak, masih sisa 2 sisir lagi. 3 hari kemudian, saya masih melihat pisang belum tersentuh. Kepikiran untuk membuat pisang goreng yang tak biasa, seperti pisang goreng kremes yang saya cicipi di makasar beberapa waktu lalu.

matched content: