Thursday, January 22, 2015

Menikmati Durian Beku

Walau pun tinggal di kota bernama Duren, antara kota besar Cologne dan Aachen, di Jerman sebelah barat, jangan harap bisa menemukan durian di kota ini. Toko orientalnya kecil-kecil. Itu pun pemiliknya orang India atau Srilanka. Yang rupanya tidak kenal atau tidak hobi makan durian.


Sementara kami yang kenal durian sejak kecil, sudah terbiasa makan. Meski saya tidak pernah makan dalam porsi banyak sekaligus. Sesekali, kangen juga makan durian. Kalau punya ketan, misalnya. Langsung terkenang ketan duren. Atau kolak durian. Trus pernah makan sambal durian di Pekanbaru juga nikmat. Suami pernah bikin sekali. Waktu itu ada durian yang kelupaan tidak disimpan di freezer. Jadi agak asam. Cocok dijadikan campuran sambal. slrrppppp, amboi lezatnya!

Saya sendiri tidak tahu, apa orang asli sini ada yang doyan. Belum pernah lihat satu pun beli atau makan. Buah satu ini buah dua sebutan dari dua kubu berbeda: king of fruit dan the most stink fruit in the world.

Di negara-negara yang banyak warga asia, durian segar bisa ditemukan. Saya pernah melihat foto seorang teman di sebuah daerah pecinan di Amerika Serikat sana. Eh, latar belakangnya tumpukan buah durian segar, dong. Sedangkan, di Eropa, saya belum pernah nemu. Mungkin di Belanda ada juga, sih.

Kalau sedang ingin makan durian di sini, saya beli durian beku. Saya tahu ada durian beku sejak tinggal di Bremerhaven. Ada dua macam durian beku dijual. Berbentuk durian utuh yang dibekukan di freezer beserta kulitnya. Serta buah durian tanpa kulit yang sudah dikemas dalam wadah. Satu wadah berisi sekitar 400-500 gr. Biasanya mereka diimpor dari Thailand.

Setelah pindah ke kota Duren, kami biasanya beli buah durian beku dari Belanda. Belanja di Belanda lebih lengkap bahan makanan asal Indonesia. Termasuk durian. Harganya pun lebih murah. Sekali beli, langsung nyetok beberapa pak. Buat persediaan beberapa bulan. Selama freezer-nya tidak bermasalah, durian beku aman disimpan di dalamya berbulan-bulan. Tinggal perhatikan masa kadaluwarsanya saja.

Saya tidak beli durian beku utuh. Belinya dihitung per kilo. Jatuhnya terasa mahal sekali. Satu buah besar bisa mencapai 15 euro (lebih dari Rp. 200.000,-). Yang dalam wadah harganya sekitar 3-4 euro (Rp. 40.000,- sampai Rp. 60.000,-). Tapi kan belinya gak pakai kulit. Dan durian montong bijinya kecil-kecil. Jadi tidak merasa rugi membelinya.

Alhamdulillah, meski jauh dari tanah air, masih bisa makan durian juga. Beku-beku tak masalah. Yang penting ada. :)




4 comments:

  1. Aku suka duren. Tapi belum pernah makan duren beku. Soalnya di sini mudah dapatnya hihihi

    ReplyDelete
  2. Kalau masih dingin gitu, kayak makan es duren, deh Mbak Rien. :)

    ReplyDelete
  3. Ntar kalau mudik dan pas musim durian kita makan sampe puas. Hihi. Dulu aku nggak doyan sama sekali, Mbak. Dicekokin temen akhirnya sekarang nagih :D

    ReplyDelete
  4. Aseekkkk. pas mudik kemarin lagi gak musim, Taro. Aku puas makan waktu di Singapura.

    ira

    ReplyDelete

matched content: