Monday, October 17, 2011

Nasi Kucing, Bekal tradisional asli Jogja

Nasi kucing plus plus

Apa itu? nasi yang isinya kucing? waaa ngeri gak mau makan.. atau nasi yang bentuknya kayak kucing? wuah kyaraben dong. Tapi yang jelas nasi kucing disini pengertiannya lain, hanya sekedar istilah untuk panganan asli Jogja yang terkenal murah meriah di kalangan mahasiswa. Gimana gak murah, kalau porsinya sangat sedikiiiit sekali. Menurut teh Intan, untuk memuaskan nafsu makan orang dewasa minimal harus membeli 3 bungkus.


Sepertinya, nasi kucing ini bisa dikategorikan bento tradisional khas Indonesia sama halnya seperti nasi rames, dll. Bedanya makanan tidak dikemas dalam sebuah kotak melainkan dibungkus dengan menggunakan daun pisang dan kertas nasi. Bekal ini lebih menonjolkan kepraktisan ketimbang estetikanya. Si penjual berusaha menekan harga dengan mengurangi porsi serta kelengkapan menu. Isi seperti yang terlihat di gambar berupa nasi dan orek tempe teri. Di daerah tertentu, menurut teh Intan ditambah ikan bandeng mini.
Ini kali pertama saya makan nasi kucing, dan itu pun bukan di Jogja melainkan di tempat kami tinggal sekarang, Aachen. Ada sahabat bento mania asal Jogja (mbak Novita) yang sedang syukuran atas keberhasilan suami dalam menyelesaikan studi di Aachen. Mereka berniat memasak hidangan panganan yang unik asli dari kota kelahiran. Bahan-bahan untuk membuatnya dan  memasaknya juga spesial dibawa dari tanah air. Selain nasi kucing, terdapat hidangan sampingan lainnya berupa gudeg asli jogja, sambel kerecek kulit, telur bumbu, ayam goreng, soto, dll.

4 comments:

  1. sssttt, ssstttt ada yg abis 8 bungkus, lho... hihihihi

    ReplyDelete
  2. wah wah.. ini pasti yang abisin jatahnya imran dan syifa yaa? hihihi

    ReplyDelete
  3. hehhehehheh, bukan aku bukan aku....sekali lagi bukan aku...:D

    ReplyDelete
  4. wawww..makasi atas informasinya yang bermanfaat ini.

    ReplyDelete

matched content: