Sunday, September 7, 2014

Jajan Pasar

Kalau lagi pulang kampung itu tidak seru kalau tidak main ke pasar tradisional. Walau saat meudik bulan lalu saya tak sempat ke pasar besar di kota kami, hampir setiap hari saya mengunjungi pasar dekat rumah.


Ya, sebenarnya sudah bertahun-tahun ada pasar tradisional berdiri dekat rumah, kira-kira berjarak 5 menit berjalan kaki. Penjualnya berasal dari desa tak jauh dari perumahan. Banyak komoditi yang dijual merupakan hasil kebun para petani desa tersebut. Makanya harganya miring. Saat ini, pasar tersebut berkembang pesat.

Apalagi akalau akhir minggu. Selain puluhan pedagang dalam pasar, banyak yang menggelar dagangan hingga gang dan jalanan di sebelahnya. Mulai sembako, sayur, buah, sampai berbagai peralatan rumah tangga tersedia di sini. Asyiknya pasar di sini, pedagangnya teratur, sampah tak berserakan, dan tidak becek.

Sesekali saja mengajak anak-anak ke asar tradisional. Agar mereka mengenal suasana khas di sini. Apa saja yang dijual, bagaimana tawar menawar barang, dsb. Selain belanja sayur, buah, dan lauk-pauk, kami suka membeli jajan pasar.

Jenis jajan pasar ynag dijual di sini memang tak sebanyak dan selengkap  pasar besar. Bagi saya, asal ada yang dicari dan disukai sudha lumayan. Apalagi di sini harga jajanannya murah-murah. Jajan pasar dijual sebiji antara seribu hingga seribu lima ratus rupiah. Ukurannya pun cukup besar. Donat, roti kukus, pastel, pukis, roti goreng, lemper, lapis, ketan onde-onde, putu ayu, adalah beberapa di antaranya. Anak-anak paling suka onde-onde dan roti kukus. Saya suka pukis dan lemper.

Ada satu lagi jajan pasar dari masa kecil. Yaitu puro, ketan dan lupis. Biasanya penjualnya menjual dalam satu paket. Tapi bisa pula dibeli satu macam saja. Membelinya mudah. Misalnya saja, saya beli satu paket puro dan lupis dua ribu rupiah, penjual akan mengambilkan sesuai dengan harga yang kita inginkan. Puro dipotong, lupis dibuka dari kemasan daun pisnag. Ditaburi parutan kelapa muda dan juruh, alias saus gula merah. Dua ribu, bagi saya sudah mengenyangkan untuk sarapan. Ah, hal-hal begini yang bikin kangen akan tanah air kita tercinta.


No comments:

Post a Comment

matched content: