Sunday, April 12, 2015

Hidup sehat ala bento


Sehat dan kuat dengan bento

Sepertinya banyak yang mengenal bento hanya sebagai kreativitas unik atau hobi merias makanan saja. Tapi eits ternyata ada hal posistif lainnya dibalik itu. Menurut saya, membuat bento adalah hal yang paling menyenangkan dan juga menyehatkan. Bento tidak sekadar memberikan solusi untuk perut lapar tetapi bisa juga menjadi Health Agent untuk menjaga kesehatan tubuh kita.

Ketika mendengar beberapa sahabat ada yang terkena sakit ini itu, saya mulai parno. Ditambah orang tua saya pengidap diabetes. Konon jika memiliki kecenderungan gaya hidup yang sama, maka saya bisa berisiko kena diabetes juga. Seram.

Tersadar akan pentingnya kesehatan, saya mulai terpancing untuk mencari ilmu tepat untuk menjaga kesehatan keluarga. Ternyata hal yang berpengaruh signifikan adalah menjaga asupan makanan selain berolahraga. Idiom, you are what you eat, itu benar sekali. Apa yang kamu makan maka itulah dirimu. Setiap yang kita konsumsi efeknya akan terasa meski tidak sekarang, mungkin nanti.

Saya mencari cara hidup sehat, seperti berbagai cara diet, mendetoks tubuh, memperbaiki resapan makanan dsb. termasuk menemukan informasi tentang bagaimana bisa hidup sehat dengan bento. Saya sendiri senang membuat bento sejak lama. Tapi fungsi bekal sehat itu malah saya sadari belakangan. Maklum fokusnya waktu itu ke kreatifitas membuat kyaraben lucu saja hehehe...

Setiap tubuh membutuhkan asupan gizi yang hampir sama. Namun proporsinya untuk tiap orang bisa berbeda tergantung gaya hidup. Sehingga asupan makanan bisa berubah sifat manfaat maupun mudharatnya, tergantung aktivitas dan gaya hidup kita. Jadi, kita dituntut bersikap kritis dengan apa yang tubuh kita perlukan.

Ilmu yang diperoleh tidak semua bisa diaplikasikan. Sebagian saya coba praktikkan dalam keseharian. Setiap pagi saya meminum air jeruk nipis. Fungsinya menetralisir racun dalam tubuh. Sarapan dengan buah selalu jadi anjuran.

Selain itu diusahakan selalu minum air putih cukup. Selalu memperhatikan keseimbangan nutrisi dan pola makan teratur. Untuk makanan, saya lebih senang mengolahnya sendiri ketimbang membeli. Proses dan bahan makanan yang digunakan terkontrol. Saya usahakan membawa bekal dan tidak jajan. Dengan bekal, kita bisa mengatur asupan gizi kita. Bagaimana caranya? Yuk kita bahas disini prinsip-prinsip membuat bekal yang sehat tapi menyenangkan ala saya!



Sesuaikan isi bekal, pilih menu yang tepat

Dalam prinsip nge-bento, kita bebas memilih jenis makanan yang kita suka asal seimbang nutrisinya dan sesuai target sehat yang kita inginkan. Meski Bento asalnya dari jepang, tapi kita tidak harus mencontoh menu jepang kok. Menu makanan Indonesia lebih bervariasi dan enak. Yang terpenting makanan tersebut sesuai selera. Percuma juga membawa bekal yang membuat kita malas memakannya. Jadi usahakan bekalnya enak, variatif dan bergizi.

Bekal saya di atas menunya terdiri atas nasi, ayam goreng laos, tumis brokoli saus tiram, karedok alias salad mentah yang saus kacangnya disimpan terpisah serta buah strawberi.

Dengan memasak dan membuat bekal sendiri tentunya kita tahu proses memasak baik segi higienis maupun kandungannya. Memasak untuk keluarga sendiri, bisa menggunakan bahan yang aman dari bahan kimia buatan yang bisa membahayakan tubuh.

Sesuaikan porsi 

Masalah terbesar saya sejak ganti profesi jadi ibu rumah tangga adalah berat badan yang bisa tidak terkendali, apalagi jika aktivitas badan menurun tapi aktivitas ngunyah tetap hehehe… Padahal menurut yang pernah saya baca, menjaga berat tubuh ideal adalah salah satu kunci kesehatan.

Dengan bento, kita bisa berdiet, yakni menjaga porsi kita sesuai dengan jumlah kalori yang kita butuhkan. Kita bisa mengontrol porsi makanan kita atau bahkan membatasi jumlah makanan tanpa mengurangi jenisnya dengan menggunakan kotak bekal.

Rata-rata, wadah bekal yang cocok untuk orang dewasa bervolume sekitar 400-600 ml (untuk perempuan), dan 800 ml atau lebih (untuk laki-laki). Sedangkan untuk anak-anak volume 250-350 ml biasanya cukup. Dengan catatan bekalnya dipak padat dan tidak berkuah yah. lihat kembali tips mengepak bento.

Sebetulnya, kita bisa mengukur sendiri seberapa banyak volume wadah bento yang kita butuhkan. Tips mengepak bento berikut saya peroleh dari bentoist terkenal Makiko Itoh. Caranya seperti yang diperlihatkan di video. Ambil semua makanan yang ingin disantap ke dalam sebuah piring. Porsinya terserah. Kemudian, pindahkan nasi dan lauknya ke dalam kotak bekal satu persatu hingga tersusun rapih dan padat. (tidak berlaku untuk makanan berkuah). Apabila makanan tidak bisa masuk semua, berarti kita memerlukan kotak bento yang lebih besar, begitu juga sebaliknya. Kita jadi tahu ukuran volume kotak bento dalam menyiapkan porsi selanjutnya, supaya porsi makan tetap stabil. Ukuran volume kotak bento secara tidak langsung mengindikasikan banyaknya kalori yang bisa ditampung. Dengan tips ini ga ada istilah kecolongan, tiba-tiba berat badan naik hehehe…

Buat bekal menarik hati

Ini dia bagian yang menyenangkan dari membuat bento. Ini juga yang menjadi motivasi saya untuk tetap konsisten berdiet ala bento. Yakni, merias bekal menjadi lucu dan menarik dilihat. Bekal ini saya jadikan hobi yang tidak jadi beban tapi malah membawa kebahagiaan. Meski sebetulnya bekal tidak harus selalu dibuat menarik. Kadang dirias seadanya. Kadang malah tidak dirias sama sekali hanya mengandalkan warna warni natural bahan makanan. Karena untuk merias dan membuat kyaraben membutuhkan waktu. Kalau luang dan ingin refreshing seru-seruan di dapur, baru lah rias merias bekal saya lakoni. Eits, ternyata menghias bento seperti ini malah jadi siasat untuk bunda-binda sahabat bento mania supaya anaknya bisa makan loh..

Yang penasaran ingin tahu cara membuat karakter bento /kyaraben, silahkan simak video berikut ini ya (detail penjelasanya di sambung ke postingan berikutnya):


No comments:

Post a Comment

matched content: