Friday, April 17, 2015

Bento untuk di rumah


Hey buat apa buat bento tapi dimakannya di rumah? Yang bener ajeh? Bener kok, hehehe, ini hidangan sengaja saya buat seperti bekal tapi makannya di rumah. Nasib, kalau lagi kurangi karbohidrat seperti ini deh menunya. Nasinya seuprit, banyak sayur dan buah. Menu sumbangsih, untuk investasi seumur hidup supaya sehat.

Fungsi bekal seperti ini sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya, yakni untuk membatasi jumlah kalori yang saya masukan ke dalam tubuh. Sedang berniat menjaga supaya berat badan tetap stabil. Jadi makanannya diporsi seperti ini deh. Yang tidak muat di kotak bekal, mohon maaf tidak bisa dimakan ya (sambil gigit jari, hehehe).



Kegiatan ketika menjadi ibu rumah tangga memang sangat berbeda dengan dulu masih ‘muda’. Tapi bukan berarti kegiatan ibu rumah tangga cuman leha-leha saja ya. Jadi ibu rumah tangga juga kegiatannya banyak, apalagi kalau gak punya asisten seperti saya. Salah satu perbedaannya, kegiatan sebagai IRT hanya menuntut gerakan-gerakan yang terbatas. kegiatan di rumah kebanyakan bergelut di dapur dan membutuhkan gerakan yang sama setiap harinya seperti angkat junjung. Meski badan kita berkeringat tetapi yang bergerak hanya otot-otot tertentu saja. Jadi bagian yang tidak digerakan biasanya disitulah bersarangnya lemak. Makanya selain asupan nutrisi, olah raga juga sangat penting untuk investasi kesehatan (edisi lagi nyari sport partner hehehe…).

Balik lagi ke tema bento di atas. Untuk bekal di rumah tak ada pantangan jenis makanan yang dipak kecuali kalau ada alasan diet yang perlu diperhatikan. Makanan segar seperti sushi salmon dan juga kimchi di atas bisa masuk jadi pilihan seperti dalam bekal kyaraben sederhana. Dalam bekal ini saya hanya memasukan satu bulatan onigiri isi abon  dan banyak sayuran/ salad mentah serta kesukaan saya ikan goreng, kibbeling dengan saus remolade. Buahnya cheri segar dan irisan jeruk.

Kibbeling adalah goreng ikan tepung khas Belanda. Biasanya ikan di filet dan dagingnya diberi adonan tepung berbumbu kemudian digoreng. Rasanya enak banget. Karena kesukaan saya si kibbeling ini sering banget nongkrong di bento goreng ikan. Kapan-kapan resepnya bisa ditaruh disini.

Di postingan sebelumnya (berjudul hidup sehat ala bento) sudah dibahas volume kotak bekal yang ideal menurut Makiko Itoh adalah sebagai berikut:

  • 200 - 350 ml bisa digunakan untuk anak-anak
  • 400 - 600 ml digunakan untuk orang dewasa perempuan
  • 800 - 1200 ml bisa digunakan untuk porsi laki-laki atau remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan



Namun ukuran ini tidak bisa berlaku untuk semua orang yah dan juga tidak untuk semua jenis bekal makanan. Bekal makanan yang bentuknya mengembang dan gak bisa dipadat, tentunya membutuhkan ukuran kotak yang lebih besar. Misalnya jika membawa roti, burger, hotdog, pasta, salad atau sayur-sayuran segar dan juga makanan berkuah, perlu wadah yang lebih besar atau bahkan wadah khusus. seperti wadah bento di atas, terlihat lebih besar, karena menampung daun salat yang ngembang, tidak bisa dipadatkan.

Selain itu menurut makiko, jangan anggap enteng bekal yang padat. Karena bisa jadi jumlah kalorinya lebih besar dari pada yang seharusnya kita makan. Tetap musti hati-hati memilih jenis makanan. Sebaliknya jangan paksakan membawa makanan dalam wadah kecil yang biasa diperuntukan anak kecil dengan design lucu-lucu, karena biasanya bekalnya tidak mengenyangkan, yang akhirnya malah menuntut kita untuk jajan di tempat lain.

Dengan tips mengunakan bekal bento ini saya berhasil menahan berat badan saya supaya tidak terlalu melambung pesat. Kalaupun melambung tiba-tiba, karena gagal tahan nafsu (terutama kalau pas mudik), saya pernah coba puasa sehari selang seling, selama seminggu berat badan biasanya kembali lagi ke awal.

Budaya membawa bekal di Indonesia juga mungkin sudah ada sejak jaman nenek moyang kita dahulu kali yah. Orang-orang yang bekerja, seperti menggarap sawah mereka menyantap bekal ketika istirahat makan siang (ingat adegan film si iteung kirim rantangan buat kabayan).

Jaman sekarang, budaya bekal mulai terkikis karena terlalu banyak restaurant atau warung-warung yang menjual makanan yang menggiurkan. Memang praktis sekali membeli makanan bungkus, apalagi bagi orang yang sibuk atau tidak bisa memasak.

Makanan yang dijual itu memang enak dilidah tapi belum tentu menyehatkan tubuh. Penggunaan bahan-bahan masakan dan prosesnya tidak bisa kita cermati, apakah memang menyehatkan atau tidak. Seperti kasus yang lagi marak sekarang ini ada oknum yang memasukan bahan terlarang ke dalam makanan. Seram yah.

Saat ini mulai banyak penggemar bekal yang senantiasa memposting bekal-bekal buatannya. Semoga saja ini pertanda baik supaya generasi penerus kita, anak-anak terutama, memperoleh gizi yang seimbang, sehat dan tumbuh berkembang menjadi anak cerdas yang bisa memajukan bangsa. Amin.

4 comments:

  1. mkan dirumah tapi tetep hepi dan tertakar ya li....wahh gute idee...

    ReplyDelete
  2. omg mba... bento di atas mengugah sekali yaa :D coba lah sesekali aku bikin pas lg ga kerja... cuma tinggal kreativitas aja utk ngebentuk bento nya yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, semua tergantung niat dan kreativitas mbak. selamat ngebento, makasih dah mampir

      Delete

matched content: