Showing posts with label tradisi. Show all posts
Showing posts with label tradisi. Show all posts

Thursday, May 21, 2015

Mengenal Tradisi di Pekalongan, Jawa Tengah

Menuju Pekalongan Jalur Temanggung

Sekilas terlihat seperti bukan di Indonesia ya? Bagi yang pernah mengunjungi dreilaenderecke, pemandangan perjalanan darat melewati Temanggung bisa membuka kenangan di sana. Apalagi tidak sengaja melihat bangunan toko roti Holland setelah melewati pemandangan itu *ngepas-pasin ceritanya. Ya, perjalanan kita kali ini menuju kota Pekalongan yang berplat nomor G kalau di Indonesia. Melewati jalur darat dengan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan kami sekeluarga yang tinggal di Indonesia untuk menjangkau kota-kota yang tidak dijangkau layanan kereta api atau pesawat. Menikmati perjalanan darat tentu ada suka dukanya, tapi yang jelas sesuka hati mau mampir-mampir membeli yang menjadi khasnya kota yang kita lewati.

Jambu Biji
Pemandangan di atas akan kita jumpai saat melakukan perjalanan darat melewati Temanggung. Deretan penjual jambu biji yang aduhaaaiiii cantik nian, segar, manis dan murah.

Friday, March 4, 2011

Bento Badut

Clown Bento
Bento badut

Sesaat sebelum musim dingin berakhir, di Jerman diadakan acara karneval, yakni sebuah tradisi yang dipengaruhi oleh sejarah dan juga agama. Perayaan dimulai pada hari kamis (fettdonnerstag) yakni ketika orang-orang tanpa batasan umur tua maupun muda, semua menggunakan kostum dan topeng yang beranekaragam seperti badut, binatang, pakaian tradisional, tokoh kartun, dsb. 

Ada ritual unik di hari kamis ini, yang masih sering dilakukan, termasuk di kantor tempat si uda bekerja. Pada hari itu semua orang hanya bekerja setengah hari. Ritual acaranya dimulai jam 11.11, yakni ketika sekertaris menggunting dasi boss atau rekanannya, yang dianggap sebagai simbol kekuatan laki-laki. Setelah itu pesta pun dimulai dengan acara ramah tamah minum dan makan ringan. Katanya orang orang yang dipotong dasinya harus rela dan mau diperlakukan seperti itu. Professor si uda tiap tahun selalu menyediakan dasi baru untuk di potong demi memelihara tradisi mereka.

Berbeda dengan perayaan karneval dihari-hari selanjutnya (minggu dan senin), biasanya di hari kamis ini tidak ada pawai di jalan. Orang-orang hanya merayakannya dengan bernyanyi, berdansa. Parade dilakukan pada hari minggu yang ditujukan untuk anak-anak sedangkan acara puncaknya di hari senin. Ketika parade, orang-orang yang pawai melempari cokelat, kue, permen, dst ke penonton di jalan.  Jadi setidaknya bagi kami acara ini menjadi ajang rebutan cokelat. Pergi membawa tas kosong pulangnya penuh dengan cokelat hasil buruan. Bahkan tahun kemarin, saya pernah melihat orang yang niat sekali berburu, sampai bawa satu gerobak yang dipenuhi cokelat.. hehehe...

Ide bento di atas tercetus ketika membayangkan orang-orang yang menggunakan kostum badut. Badutnya terbuat dari nasi kepal yang dibuat dengan bantuan plastik wrap. Hidungnya terbuat dari irisan tomat cheri sedangkan mata dan mulut di buat dari keju dan potongan nori. Brokoli disisipkan disekeliling nasi yang menyerupai rambut badutnya. Selain itu terdapat rendang paru kiriman ibu dari Indonesia, yakni harta karunnya si uda yang tak sengaja masih ditemukan nyempil di freezer.

matched content: