Tuesday, March 3, 2015

Tips Membuat Goodie Bag dari Lunch Bag


Kalau berbicara soal bento, tak lengkap rasanya kalau tidak membahas aksesoriesnya. Salah satu yang kita perlukan adalah tas bekal. Kantong bekal/tas bekal/tas makanan jenisnya beragam. Ada yang hanya berupa kantong terbuat dari kertas minyak atau karton, ada juga yang berupa kain, tas berinsulasi, atau tas tradisional bento dari Jepang. Yup kali ini kita akan bahas tas bekal atau lunch bag, beserta tips dan trik mengubah lunch bag yang membosankan menjadi goodie bag yang kawai.

Sebelum kita membahas tas bekal, kita flash back dulu ke cerita masa lalu. Pas jaman kuliah s1 dulu, suka banget beli gorengan dipinggir jalan. Rasanya, wuih mantapnya luar biasa. Apalagi kalau disantap ketika perut keroncongan banget. Si abang tukang jual gorengan biasanya membungkus jualannya dengan kertas koran yang sudah dibentuk kantong. Kreatif banget deh si abang. Kalau menurut teman, kantong tersebut bukan si abangnya yang buat tapi ada penjual kantong gorengan.

Mereka sengaja memanfaatkan koran bekas yang dibuang menjadi sesuatu yang berguna. Ada juga yang membuatnya dari kertas bekas print sebelah. Maksudnya, kertas yang sebelahnya sudah kena tinta print, tapi sebaliknya belum. Sebetulnya idenya lebih canggih ketimbang pakai koran. Bisa menggunakan bagian yang masih bersih dari kertas tersebut. Tapi ternyata, kadang bagian dalam kantongnya yang bertinta sedangkan bagian luarnya bagus bersih.. pengrajin kantong gorengan ini lebih mempertimbangkan segi penampilan daripada kesehatan hehehe. Gak ngaruh yah.

Dulu saya tergolong orang yang tidak terlalu perhatian dengan hal ini dan menganggap sepele. Masa bodoh kalau tinta dan kotoran pada koran/kertas tersebut nempel pada makanan. Yang penting rasanya tetap enak, lidah senang perut kenyang.

Namun sekarang berbeda, setelah umur makin berkurang jatahnya, makin peduli. Apalagi terdengar kabar bahwa teman seumur banyak yang terkena sakit ini itu. Kesehatan itu terasa berharga. Bagi saya, salah satu bentuk dan wujud untuk mensyukuri bahwa kita masih diberi kesehatan adalah dengan menjauhi segala sesuatu yang bisa memberikan mudharat baginya.

Saya yakin sahabat pencinta bento sudah lebih banyak yang peduli akan hal ini. Peduli untuk mengurangi beban bumi yang sudah penuh dengan sampah tetapi tetap memperhatikan masalah higienis atau efek kesehatanan makanan tersebut terhadap tubuh. Teman-teman lebih banyak yang cenderung menggunakan tempat wadah yang aman bagi kesehatan, wadah yang bisa dipakai berulang kali, atau kantong untuk bekal seperti lunch bag yang aman untuk makanan dsb.

Lunch bag atau kantong bekal beraneka ragam jenisnya, fungsinya untuk membawa bekal makanan dengan mudah. Salah satu bentuk simple-nya adalah lunch bag yakni kantong makanan berbentuk seperti kantong gorengan yang dipakai abang-abang tadi. Praktis untuk membungkus makanan yang tidak berkotak, seperti untuk membawa potongan roti, sandwich, gorengan atau apapun yang muat kedalam kantong ini.

Kantong seperti ini ada yang terbuat dari karton atau kertas seperti kertas minyak. Sudah lazim diperoleh di supermarket. Di jerman disukai karena sangat praktis, setelah pakai tinggal buang. Bahkan sampahnya masih bisa di daur ulang. Bahan kertas yang digunakan aman untuk makanan sekaligus menjaga supaya makanan tetap segar.

Jika diperhatikan kantong makanan yang polos tentunya terlihat tidak menarik bukan? Berikut ada tips untuk membuatnya menjadi kawai, saya contek dari pinterest do it yourself (DIY). Membuat goodie bag dari bahan yang murah meriah untuk acara ulang tahun.


Cara membuatnya lumayan mudah, tinggal menempelkan beberapa potong karton, saya pakai sisa kertas kado dan kertas post it yang warna warni. di lem di lunch bag polos.



Kemudian ujung kantong dilipat segitiga, ditempelkan ke pertemuan dua bagian mata. Jadi lah lunch bag owl/burung hantu. Saya gunakan sebagai goodie bag yang isinya berupa makanan ringan untuk dibagi-bagikan.



Selain lunch bag atau goodie bag di atas, ada juga tas makanan yang khusus untuk membawa kotak bento alias tas bekal makanan. Tas-tas seperti ini di dunia perbentoan sudah banyak sekali ragamnya. Mungkin di Indonesia tidak terlalu bervariasi, akan tetapi di Jepang sangat bermacam-macam. Membuat saya ngiler abis melihatnya.

Secara tradisional pembungkus bekal bento di Jepang berupa kain bernama furoshiki. Kain-kain tersebut bermotif cantik, berbentuk persegi digunakan sedemikian rupa untuk menutup kotak bento, mengencangkan bento (terutama jika bertingkat), dan menyediakan  pegangan untuk ditenteng. Furoshiki dari Jepang harganya lumayan mengorek dompet. Beruntung saya tak begitu tertarik mengkoleksi furoshiki. Selain itu saya sendiri belum terampil membungkus bekal dengan furoshiki, masih lebih praktis langsung dimasukan ke tas.

Tas bento lainnya sering disebut dengan istilah kinchaku. Yakni tas yang terbuat dari kain yang dijahit. Bagian atas ada tali yang bisa diserut dan diikat untuk mengencangkan. Tas seperti ini lebih lazim dibawa oleh anak-anak, karena bentuknya lebih praktis dan user friendly, tidak terlalu ribet menggunakannya.

Saat ini banyak sekali modifikasi tas-tas bento, tas bekal atau tas piknik. Yang designnya lucu dan cocok dengan selera anak, bahkan sekarang marak tas bekal untuk orang dewasa. Bahkan sudah merambah hingga eropa sini. Beberapa designer tas dari Italia sudah merilis produk tas untuk makanan. Lunch bag tersebut memiliki lapisan dalam berinsulasi, fungsinya untuk mengisolasi suhu dalam tas, menjaga supaya bekal tetap dingin atau hangat.



Seperti lunch bag kesayangan saya yang ini. Tas bekal ini buatan milan, Italy. Dalamnya dilapisi dengan bahan insulasi. Saya membelinya ketika ada diskonan, separangkat bersama 2 bento box yang kedap udara, selain itu ada kotak kecil tempat untuk menaruh sumpit, garpu, sendok dan pisau. Jika bebergian saya lebih nyaman menggunakan tas ini, karena tidak terlihat seperti tas makanan dan bisa membawa dua porsi bekal. Dari luar tampak rapih dan modis sedangkan dari dalam melindung si makanan. Jika saya bawa makanan yang baru dimasak langsung, 3 jam setelahnya masih hangat tapi tetap segar rasanya.


Lunch bag lain yang saya punya keluaran daisho, harganya cukup terjangkau. Namun ukurannya sangat kecil. Hanya bisa membawa 1 bento box kecil. Biasanya dipakai suami untuk bawa bekal ke kantor.

8 comments:

  1. Widihh kreatif jugak nih, boleh tuh idenya :D

    ReplyDelete
  2. seneng banget deh kalau lihat kreasi bento dr mulai makanan, kemasan, hingga tas-tasnya pun unyu-unyu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya masih tergolong belum bento freak.. yang senang koleksi bento lebih heboh lagi mrs. amidy hehehe...

      Delete
  3. Kreatif mbak. Anakku pernah diajari bikin lunch box seperti ini di sekolahnya. Pake kertas minyak dan karton juga. Lucu-lucu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah seruu juga kalau buat sama anak2 mbak... orang tua jd tambah kreatif juga yaa

      Delete

matched content: